This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Denganku Mantan Muridku Puas Bercinta - Cerita Sex

Denganku Mantan Muridku Puas Bercinta baca96.blogspot.com - Suatu hari saat sahabatku menitipkan anaknya yg ingin kuliah di tempatku, tanpa keberatan aku dan suamiku menyetujui untk tinggal di rumahku, namanya Fuad dgn tinggi 173 cm badanya yg atletis dia ternyata atlit karate di tempatnya, ternyata aku baru ingat bahwa dia pernah jadi muridku waktu aku menjadi guru SD. Fuad sangat sopan dan tahu diri. Dia banyak membantu pekerjaan rumah dan sering menemani / mengantar kedua anakku jika ingin bepergian. Dalam waktu sebulan saja dia sudah menyatu dgn keluargaku, bahkan suamiku sering mengajaknya main tenis bersama. Aku jg menjadi terbiasa dgn kehadirannya, awalnya aku sangat menjaga penampilanku bila di depannya. Aku tak malu lagi mengenakan baju kaos ketat yg bagian dadanya agak rendah, lagi pula Fuad memperlihatkan sikap yg wajar jika aku mengenakan pakaian yg agak menonjolkan keindahan garis tubuhku. Sekitar 3 bulan setelah kedatangannya, suamiku mendapat tugas sekolah S-2 keluar negeri selama 2, 5 tahun. Aku sangat berat melepasnya, karena aku bingung bagaimana menyalurkan kebutuhan sex-ku yg masih menggebu-gebu. Walau usiaku sudah tak muda lagi, tapi aku rutin melakukannya dgn suamiku, paling tak seminggu 5 kali. Mungkin itu karena olahraga yg selalu aku jalankan, sehingga hasrat tubuhku masih seperti anak muda. Dan kini dgn kepergiannya otomatis aku harus menahan diri. Awalnya biasa saja, tapi setelah 2 bulan kesepian yg amat sangat menyerangku. Itu membuat aku menjadi uring-uringan dan menjadi malas-malasan. Seperti minggu pagi itu, walau jam telah menunjukkan angka 9. Karena kemarin kedua anakku minta diantar bermalam di rumah nenek mereka, sehingga hari ni aku ingin tidur sepuas-puasnya. Setelah makan, aku lalu tidur-tiduran di sofa di depan TV. Tak lama terdengar suara pintu dIbuka dari kamar Fuad. Kudengar suara langkahnya mendekatiku. Bu Anny..? Suaranya berbisik, aku diam saja. Kupejamkan mataku makin erat. Setelah beberapa saat lengang, tiba-tiba aku tercekat ketika merasakan sesuatu di pahaku. Kuintip melalui sudut mataku, ternyata Fuad sudah berdiri di samping ranjangku, dan matanya sedang tertuju menatap tubuhku, tangannya memegang bagian bawah gaunku, aku lupa kalau aku sedang mengenakan baju tidur yg tipis, apa lagi tidur telentang pula. Hatiku menjadi berdebar-debar tak karuan, aku terus berpura-pura tertidur. Bu Anny..? Suara Fuad terdengar keras, kukira dia ingin memastikan apakah tidurku benar-benar nyeyak / tidak. Aku memutuskan untk pura-pura tidur. Kurasakan gaun tidurku tersingkap semua sampai keleher. Lalu kurasakan Fuad mengelus bibirku, jantungku seperti melompat, aku mencoba tetap tenang agar pemuda itu tak curiga. Kurasakan lagi tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke dlm bantal otomatis ketiakku terlihat. Kuintip lagi, wajah pemuda itu dekat sekali dgn wajahku, tapi aku yakin ia belum tahu kalau aku pura-pura tertidur kuatur napas selembut mungkin. Lalu kurasakan tangannya menelusuri leherku, bulu kudukku meremang geli, aku mencoba bertahan, aku ingin tahu apa yg ingin dilakukannya terhadap tubuhku. Tak lama kemuadian aku merasakan tangannya meraba buah dadaku yg masih tertutup BH berwarna hitam, mula-mula ia cuma mengelus-elus, aku tetap diam sambil menikmati elusannya, lalu aku merasakan buah dadaku mulai diremas-remas, aku merasakan seperti ada sesuatu yg sedang bergejolak di dlm tubuhku, aku sudah lama merindukan sentuhan laki-laki dan kekasaran seorang pria. Aku memutuskan tetap diam sampai saatnya tiba. Sekarang tangan Fuad sedang berusaha membuka kancing BH-ku dari depan, tak lama kemudian kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Aku ingin merintih nikmat tapi nanti amalah membuatnya takut, jadi kurasakan remasannya dlm diam. Kurasakan tangannya gemetar saat memencet puting susuku, kulirik pelan, kulihat Fuad mendekatkan wajahnya ke arah buah dadaku. Lalu ia menjilat-jilat puting susuku, tubuhku ingin menggeliat merasakan kenikmatan isapannya, aku terus bertahan. Kulirik puting susuku yg berwarna merah tua sudah mengkilat oleh air liurnya, mulutnya terus menyedot puting susuku disertai gigitan-gigitan kecil. Perasaanku campur aduk tak karuan, nikmat sekali. Tangan kanan Fuad mulai menelusuri selangkanganku, lalu kurasakan jarinya meraba vaginaku yg masih tertutup CD, aku tak tahu apakah vaginaku sudah basah apa belum. Yang jelas jari-jari Fuad menekan-nekan lubang vaginaku dari luar CD, lalu kurasakan tangannya menyusup masuk ke dlm CD-ku. Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kenikmatan menjalari tubuhku. Jari-jari Fuad mencoba memasuki lubang vaginaku, lalu kurasakan jarinya amblas masuk ke dalam, wah nikmat sekali. Aku harus mengakhiri Fuadwaraku, aku sudah tak tahan lagi, kubuka mataku sambil menyentakkan tubuhku. Fuad!! Ngapain kamu? Aku berusaha bangun duduk, tapi tangan Fuad menekan pundakku dgn keras. Tiba-tiba Fuad mecium mulutku secepat kilat, aku berusaha memberontak dgn mengerahkan seluruh tenagaku. Tapi Fuad makin keras menekan pundakku, malah sekarang pemuda itu menindih tubuhku, aku kesulitan bernapas ditindih tubuhnya yg besar dan kekar berotot. Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku, lidahnya masuk ke dlm mulutku, tapi aku pura-pura menolak. Bu.., maafkan saya. Sudah lama saya ingin merasakan ini, maafkan saya Bu.. Fuad melepaskan ciumannya lalu memandangku dgn pandangan meminta. Kamu kan bisa denagan teman-teman kamu yg masih muda. Ibukan sudah tua, Ujarku lembut. Tapi saya sudah tergila-gila dgn Bu Anny.. Saat SD saya sering mengintip BH yg Ibu gunakan.. Saya akan memuaskan Ibu sepuas-puasnya, jawab Fuad. Ah kamu.. Ya sudah terserah kamu sajalah Aku pura-pura menghela napas panjang, padahal tubuhku sudah tak tahan ingin dijamah olehnya. Lalu Fuad melumat bibirku dan pelan-pelan aku meladeni permainan lidahnya. Kedua tangannya meremas-remas pantatku. Untuk membuatnya semakin membara, aku minta izin ke WC yg ada di dlm kamar tidurku. Di dlm kamar mandi, kubuka semua pakaian yg ada di tubuhku, kupandangi badanku di cermin. Benarkah pemuda seperti Fuad terangsang melihat tubuhku ini? Perduli amat yg penting aku ingin merasakan bagaimana sich bercinta dgn remaja yg masih panas. Keluar dari kamar mandi, Fuad persis masuk kamar. Matanya terbeliak melihat tubuh sintalku yg tak berpenutup sehelai benangpun. Body Ibu bagus banget.. dia memuji sembari mengecup puting susuku yg sudah mengeras sedari tadi. Tubuhku disandarkannya di tembok depan kamar mandi. Lalu diciuminya sekujur tubuhku, mulai dari pipi, kedua telinga, leher, hingga ke dadaku. Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku setengah digigit-gigit, digelitik-gelitik dgn ujung lidah, jg dikenyot-kenyot dgn sangat bernafsu. Ibu hebat.., desisnya. Apanya yg hebat..? Tanyaku sambil mangacak-acak rambut Fuad yg panjang seleher. Badan Ibu enggak banyak berubah dibandingkan saya SD dulu Katanya sambil terus melumat puting susuku. Nikmat sekali. Itu karena Ibu teratur olahraga jawabku sembari meremas tonjolan kemaluannya. Dengan bergegas kuloloskan celana hingga celana dalamnya. Mengerti kemauanku, dia lalu duduk di pinggir ranjang dgn kedua kaki mengangkang. DIbukanya sendiri baju kaosnya, sementara aku berlutut meraih batang penisnya, sehingga kini kami sama-sama bugil. Agak lama aku mencumbu kemaluannya, Fuad minta gantian, dia ingin mengerjai vaginaku. Masukin aja yuk, Ibu sudah ingin ngerasain penis kamu San! Cegahku sambil menciumnya. Fuad tersenyum lebar. Sudah enggak sabar ya? godanya. Kamu jg sudah enggak kuatkan sebenarnya San, Balasku sambil mencubit perutnya yg berotot. Fuad tersenyum lalu menarik tubuhku. Kami berpelukan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas ranjang. Ternyata Fuad pintar sekali bercumbu. Birahiku naik semakin tinggi dlm waktu yg sangat singkat. Terasa vaginaku semakin berdenyut-denyut, lendirku kian membanjir, tak sabar menanti terobosan batang kemaluan Fuad yg besar. Berbeda dgn suamiku, Fuad nampaknya lebih sabar. Dia tak segera memasukkan batang penisnya, melainkan terus menciumi sekujur tubuhku. Terakhir dia membalikkan tubuhku hingga menelungkup, lalu diciuminya kedua pahaku bagian belakang, naik ke bongkahan pantatku, terus naik lagi hingga ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak. Fuad menyelipkan tangan kirinya ke bawah tubuhku, tubuh kami berimpitan dgn posisi aku membelakangi Fuad, lalu diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan sesekali pipiku. Sementara itu tangan kanannya mengusap-usap vaginaku dari belakang. Terasa jari tengahnya menyusup lembut ke dlm liang vaginaku yg basah merekah. Vagina Ibu bagus, tebel, pasti enak ‘bercinta’ sama Ibu.., dia berbisik persis di telingaku. Suaranya sudah sangat parau, pertanda birahinya pun sama tingginya dgn aku. Aku tak bisa bereaksi apapun lagi. Kubiarkan saja apapun yg dilakukan Fuad, hingga terasa tangan kanannya bergerak mengangkat sebelah pahaku. Mataku terpejam rapat, seakan tak dpt lagi membuka. Terasa nafas Fuad semakin memburu, sementara ujung lidahnya menggelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya menggenggam dan meremas gemas buah dadaku, sementara yg kanan mengangkat sebelah pahaku semakin tinggi. Lalu.., terasa sebuah benda tumpul menyeruak masuk ke liang vaginaku dari arah belakang. Oh, my God, dia telah memasukkan rudalnya..!! Sejenak aku tak dpt bereaksi sama sekali, melainkan hanya menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inci demi inci batang kemaluan Fuad memasuki liang vaginaku. Terasa penuh, nikmat luar biasa. Oohh.., sesaat kemudian aku mulai bereaksi tak karuan. Tubuhku langsung menggerinjal-gerinjal, sementara Fuad mulai memaju mundurkan tongkat wasiatnya. Mulutku mulai merintih-rintih tak terkendali. Saann, penismu enaak..!!, kataku setengah menjerit. Fuad tak menjawab, melainkan terus memaju mundurkan rudalnya. Gerakannya cepat dan kuat, bahkan cenderung kasar. Tentu saja aku semakin menjerit-jerit dibuatnya. Batang penisnya yg besar itu seperti hendak membongkar liang vaginaku sampai ke dasar. Oohh.., toloongg.., gustii..!! Fuad malah semakin bersemangat mendengar jerit dan rintihanku. Aku semakin erotis. Aahh, penismu.., oohh, aarrghh.., penismuu.., oohh..!! Fuad terus menggecak-gecak. Tenaganya kuat sekali, apalagi dgn batang penis yg luar biasa keras dan kaku. Walaupun kami bersetubuh dgn posisi menyamping, nampaknya Fuad sama sekali tak kesulitan menyodokkan batang kemaluannya pd vaginaku. Orgasmeku cepat sekali terasa akan meledak. Ibu mau keluar! Ibu mau keluaar!! aku menjerit-jerit. Yah, yah, yah, aku juga, aku juga! Enak banget ‘bercinta’ sama Ibu! Fuad menyodok-nyodok semakin kencang. Sodok terus, Saann!! Yah, oohh, yahh, ugghh!! Teruuss.., arrgghh.., sshh.., ohh.., sodok terus penismuu..! Oh, ah, uugghh.. Enaak.., penis kamu enak, penis kamu sedap, yahh, teruuss.. Pada detik-detik terakhir, tangan kananku meraih pantat Fuad, kuremas bongkahan pantatnya, sementara paha kananku mengangkat lurus tinggi-tinggi. Terasa vaginaku berdenyut-denyut kencang sekali. Aku orgasme! Sesaat aku seperti melayang, tak ingat apa-apa kecuali nikmat yg tak terkatakan. Mungkin sudah ada lima tahun aku tak merasakan kenikmatan seperti ini. Fuad mengecup-ngecup pipi serta daun telingaku. Sejenak dia membiarkan aku mengatur nafas, sebelum kemudian dia memintaku menungging. Aku baru sadar bahwa ternyata dia belum mencapai orgasme. Kuturuti permintaan Fuad. Dengan agak lunglai akibat orgasme yg luar biasa, kuatur posisi tubuhku hingga menungging. Fuad mengikuti gerakanku, batang kemaluannya yg besar dan panjang itu tetap menancap dlm vaginaku. Lalu perlahan terasa dia mulai mengayun pinggulnya. Ternyata dia luar biasa sabar. Dia memaju mundurkan gerak pinggulnya satu-dua secara teratur, seakan-akan kami baru saja memulai permainan, padahal tentu perjalanan birahinya sudah cukup tinggi tadi. Aku menikmati gerakan maju-mundur penis Fuad dgn diam. Kepalaku tertunduk, kuatur kembali nafasku. Tidak berapa lama, vaginaku mulai terasa enak kembali. Kuangkat kepalaku, menoleh ke belakang. Fuad segera menunduk, dikecupnya pipiku. San.. Kamu hebat banget.. Ibu kira tadi kamu sudah hampir keluar, kataku terus terang. Emangnya Ibu suka kalau aku cepet keluar? jawabnya lembut di telingaku. Aku tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Fuad mengerti, diciumnya bibirku. Lalu dia menggenjot lebih cepat. Dia seperti mengetahui bahwa aku mulai keenakan lagi. Maka kugoyang-goyang pinggulku perlahan, ke kiri dan ke kanan. Fuad melenguh. Diremasnya kedua bongkah pantatku, lalu gerakannya jadi lebih kuat dan cepat. Batang kemaluannya yg luar biasa keras menghunjam-hunjam vaginaku. Aku mulai mengerang-erang lagi. Oorrgghh.., aahh.., ennaak.., penismu enak bangeett.. Ssann!! Fuad tak bersuara, melainkan menggecak-gecak semakin kuat. Tubuhku sampai terguncang-guncang. Aku menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku merambat naik semakin tinggi. Kurasakan Fuad pun kali ni segera akan mencapai klimaks. Maka kuimbangi gerakannya dgn menggoyangkan pinggulku cepat-cepat. Kuputar-putar pantatku, sesekali kumajumundurkan berlawanan dgn gerakan Fuad. Pemuda itu mulai mengerang-erang pertanda dia pun segera akan orgasme. Tiba-tiba Fuad menyuruhku berbalik. Dicabutnya penisnya dari kemaluanku. Aku berbalik cepat. Lalu kukangkangkan kedua kakiku dgn setengah mengangkatnya. Fuad langsung menyodokkan kedua dengkulnya hingga merapat pd pahaku. Kedua kakiku menekuk mengangkang. Fuad memegang kedua kakiku di bawah lutut, lalu batang penisnya yg keras menghunjam mulut vaginaku yg menganga. Aarrgghh..!! aku menjerit. Aku hampir keluar! Fuad bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tak bisa bergoyang dlm posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati gecakan-gecakan keras batang kemaluan Fuad. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat. Terus, Sayang.., teruuss..!desahku. Ooohh, enak sekali.., aku keenakan.., enak ‘bercinta’ sama Ibu! Erang Fuad Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan..! Balasku. Aku sudah hampir keluar, Buu.., vagina Ibu enak bangeet.. Ibu jg mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss.., yaah, aku jg mau keluarr! Ah, oh, uughh, aku enggak tahan, aku enggak tahan, aku mau keluaar..! Yaahh teruuss, sodok teruss!! Ibu enak enak, Ibu enak, Saann.., aku mau keluar, aku mau keluar, vaginaku keenakan, aku keenakan ‘bercinta’ sama kamu.., yaahh.., teruss.., aarrgghh.., sshh.., uughh.., aarrghh!! Tubuhku mengejang sesaat sementara otot vaginaku terasa berdenyut-denyut kencang. Aku menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme. Pada saat bersamaan, Fuad menekan kuat-kuat, menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam di liang vaginaku. Oohh..!! dia pun menjerit, sementara terasa kemaluannya menyembur-nyemburkan cairan mani di dlm vaginaku. Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali mencapai orgasme dlm waktu persis bersamaan seperti itu. Lalu tubuh kami sama-sama melunglai, tetapi kemaluan kami masih terus bertautan. Fuad memelukku mesra sekali. Sejenak kami sama-sama sIbuk mengatur nafas. Enak banget, bisik Fuad beberapa saat kemudian. Hmm.. Aku menggeliat manja. Terasa batang kemaluan Fuad bergerak-gerak di dlm vaginaku. Vagina Ibu enak banget, bisa nyedot-nyedot gitu.. Apalagi penis kamu.., gede, keras, dalemm.. Fuad bergerak menciumi aku lagi. Kali ni diangkatnya tangan kananku, lalu kepalanya menyusup mencium ketiakku. Aku mengikik kegelian. Fuad menjilati keringat yg membasahi ketiakku. Geli, tapi enak. Apalagi kemudian lidahnya terus menjulur-julur menjilati buah dadaku. Fuad lalu menetek seperti bayi. Aku mengikik lagi. Putingku dihisap, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Fuad karena kelakuannya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak lagi. Fuad mengangkat wajahnya sedikit, tersenyum tipis, lalu berkata, Aku bisa enggak puas-puas ‘bercinta’ sama Ibu.. Ibu jg suka kan? Aku tersenyum saja, dan itu sudah cukup bagi Fuad sebagai jawaban. Alhasil, seharian itu kami bersetubuh lagi. Setelah break sejenak di sore hari malamnya Fuad kembali meminta jatah dariku. Sedikitnya malam itu ada 3 ronde tambahan yg kami mainkan dgn entah berapa kali aku mencapai orgasme. Yang jelas, keesokan paginya tubuhku benar-benar lunglai, lemas tak bertenaga. Hampir tak tidur sama sekali, tapi aku tetap pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya aku kuyu sekali. Teman-teman banyak yg mengira aku sakit, padahal aku justru sedang happy, sehabis bersetubuh sehari semalam dgn bekas muridku yg perkasa. SUMBER

0 Response to "Denganku Mantan Muridku Puas Bercinta - Cerita Sex"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *