This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Cerpen Dewasa - Peluk Bibirku - Cerita Sex

baca96.blogspot.com - Siang hari ni begitu terik. Matahari seakan berada sejengkal di atas kepalaku. Pancaran sinar tajam menusuk kulit yg hanya terlapis kaus tipis tanpa lengan berwarna putih berbalut sweter hitam dan jeans pendek sepaha. Rambutku yg terurai panjang berkobar merah menyala diterpa sorot matahari. Meski terasa seperti terbakar, tapi tekadku untk bertemu sang kekasih yg sedang dirawat di rumah sakit lebih kuat dari terpaan sinar-sinar itu. Aku bergerak ke sana dgn motor matic warna putih pemberian darinya. Kubawakan sekeranjang buah-buahan yg semoga membuatnya bangkit dan semangat lagi untk menggenggam kesembuhan. Beberapa menit berkendaraan, akhirnya muka rumah sakit terpancar di mataku. Segera kuparkir motorku dan berjalan masuk ke lingkungan rumah sakit. Terus menelusuri lorong-lorong rumah sakit dan mencari kamar rawat kekasihku. Tak lama kemudian, tibalah aku di depan kamar rawatnya. Kubuka pintunya dan seketika itu kulihat dia berusaha bangkit sehabis bebaring di ranjang. Aku pun menghampirinya dan membantunya bangkit. Sementara keranjang buah keletakkan di meja samping ranjang. Ada apa sayang? Kenapa kamu ingin bangkit? Tidurlah! Istirahatlah! tanyaku cemas. Sayang! Kamu semakin cantik memesona. Melihat sinaran matamu dan pancaran senyumanmu membuat semua luka yg mengerumuni tubuhku hilang seketika. Jangan tinggalkan aku permaisuriku. Saat itu juga, dia lansung menarik tubuhku dan memelukku. Aku berusaha menolak pelukannya karena aku takut akan membuat luka di tubuhnya semakin parah. Tapi, dia semakin mendekapku erat. Lepaskan aku! Ini bisa menyakitimu. Aku terus menolak tapi dia malah lebih erat lagi dan aku makin sulit melepaskan itu semua. Peluk aku! Peluk aku! rintihnya memaksa. Aku tak bisa, kusentakkan pelukan itu dan tak sengaja mendorongnya hingga ia tersungkur ke lantai dan seketika itu dia lansung menjerit kesakitan. Melihat dia demikian, refleks segera kutolong dan membangkitkannya. Maafkan aku, sayang! ucapku penuh sesal. Tiba-tiba ia menarikku lagi, memelukku dan kali ni aku hanya pasrah menerima pelukannya. Tak terkira, dia lanjut membuka sweter yg masih kukenakan. Menghempaskan rambutku dan berusaha mengulum kulit leherku. Perlahan, bibirnya disekatkan pd bibirku. Jantungku berdebar kencang. Seperti biasa, ciuman ni bertahan lama meski bibirku telah kaku. Jemarinya yg gemulai telah menjamah ke seluruh permukaan kulitku. Meski bibirku mulai lelah, tapi dia tak jg menyudahinya. Lamban dan semakin cepat, dia berhasil menyuluti pakaianku. Pikirku bahwa ia seakan hasut dlm gairah yg membahana dan melupakan semua luka yg menjulur di tubuhnya. Ia bahkan tak pernah merasakan sakit itu. Tempo semakin lambat, ia terus menyentuhku dan memberikan kenikmatan hidup itu setelah yakin telah membuatku tak berpakaian. Meremas segala kehormatan yg ada. Cerpen Dewasa - Peluk Bibirku Hampir satu jam lamanya dia membalut aku dgn penuh gairah cinta, bibirnya yg terus meransang bibirku. Jari jemarinya yg meraba ke semua permukaan kulit. Akhirnya dia melepaskan aku setelah sadar beberapa menit lagi perawat segera datang memberikan perawatannya. Segera kukenakan semua pakaianku dan pergi meninggalkannya. Maaf, aku harus pulang, sayang, mohonku untk pergi dan ia mengangguk setuju. Aku berlari gesit meninggalkan rumah sakit. Keluar dan segera mengendarai motor pergi dari tempat itu. Beberapa minggu setelah kejadian itu dan ketika dia telah keluar dari rumah sakit, kurasakan mual-mual sepanjang hari. Orang tuaku menyarankan untk periksa ke dokter. Setelah melakukan pemeriksaan, aku terkejut cemas menyadari bahwa ternyata aku hamil. Hamil? Siapa yg menghamiliku? Kuhubungi dia, kekasihku, memberitahukan bahwa aku hamil. Kutelepon beberapa kali, tapi tak diangkat juga. Kukirim pesan singkat, pun tak dibalas. Kemana dia? Aku semakin takut dan setelah kuketahui tentang kehamilanku, aku tak jg memberitahukan orang tuaku. Aku takut dan apa yg akan mereka katakan jika aku hamil di luar nikah. Ini sungguh bejat dan telah mempermalukan nama keluarga. Keesokan harinya, ketika sang fajar baru saja muncul. Kulihat ada pesan singkat yg masuk di telepon genggamku. Kubaca dan itu datang darinya, kekasihku. Dia berkata bahwa ia ingin menemuiku siang ini. Saat siang harinya, segera ‘ku berangkat ke tempat yg ia maksud dan kutemui dia tepat berada di jembatan taman. Sayang, aku hamil, ungkapku sembari air mata mengalir perlahan. Ia lalu memelukku dan mengusap rambutku lemah lembut. Tak apa, sayang! Aku ingin kok tanggung jawab. Kamu tak perlu cemas dgn semua ini, kita akan jalani bersama. Tapi, maaf soal kemarin karena aku tak angkat teleponmu karena sedang sibuk proyek kantor. Jangan nangis, ucapnya lembut lalu menghapus air mataku. Aku sangat bahagia mendengar pernyataannya kalau dia ingin tanggung jawab. Begitu senangnya diriku, seketika itu kudekatkan wajahku ke wajahnya. Kulekatkan bibiku ke bibirnya. Kami kembali mengulang masa-masa bergairah bersama. Akhirnya setelah hari itu, kami pun menikah. Perasaanku terus diceluti kebahagiaan. Dan sembilan bulan kehamilanku. Setelah perutku semakin membesar dan aku siap untk melahirkan. Hampir setengah jam dan putriku pun lahir dgn selamat. Kami memberinya nama: Birdy Aungelina. Kukabarkan pd dunia melalui genggam teleponku bahwa anakku, Birdy Aungelina, telah lahir. Mantan kekasihku yg sekarang menjadi suami teramat bahagia mendengar kabar kelahiran putri kami. Segera ia masuk ke kamar persalinan dan menggendong putri kami. Dia mencium bibirnya hangat dan aku balik mencium pipi suami. Kami sangat bahagia.

other source : http://majalahabg.com, http://log.viva.co.id, http://reddit.com

0 Response to "Cerpen Dewasa - Peluk Bibirku - Cerita Sex"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *