This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Menjaga Ahlak Mulut Bag. 2 - Adab

Menjaga Ahlak Mulut Bag. 2baca96.blogspot.com - Dari Jabir RA, bahwasanya Rasul­ullah SAW bersabda, Sesungguhnya orang yg paling aku cintai dan paling dekat duduk bersamaku pd hari Kiamat di antara kalian adlh orang-orang yg paling baik akhlaqnya. Dan sesungguhnya orang yg paling aku benci dan paling jauh duduk bersamaku di antara kalian pd hari Kiamat adlh tsartsarun (orang-orang yg banyak bi­cara), mutasyaddiqun (orang yg suka berpanjang lebar, menunjukkan kefasih­an dlm bicara), dan mutafaihiqun.’
Para sahabat berkata, ‘Ya Rasulul­lah, sungguh kami tahu arti tsartsarun dan mutasyaddiqun. Tapi apa arti muta­fayhiqun?’.
Beliau menjawab, ‘Yakni orang yg angkuh, sombong, dan berlagak menun­jukkan kepandaiannya serta melemah­kan pihak lain’.(Diriwayatkan At-Tirmidzi)

Hadits ni diriwayatkan At-Tirmidzi dlm kitab Kebaikan dan Silaturahim bab Keluhuran Akhlaq.

Abdullah bin Al-Mubarak rahimahul­lah mendeskripsikan secara singkat mak­na akhlaq yg baik sebagai kera­mahan dan keceriaan muka, mender­makan dan mengerahkan segala ke­mam­puan demi kebaikan, dan mence­gah keburukan.

Tentang kedudukan orang yg ber­akhlaq mulia di sisi Allah dan Rasul-Nya sampai di sini sudah cukup. Yang pen­ting di sini, seyogianya seorang muslim menghindarkan diri dari sifat-sifat ang­kuh dan sombong dlm pergaulan, ter­utama dlm berbicara. Orang-orang ada­kalanya suka menonjolkan kealiman, kefasihan, dan kepiawaiannya dlm merangkai kata, demi membuat manusia takjub dan tujuan duniawi lainnya. Itu dpt menunjukkan kesombongan.

Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani suatu ketika ditanya, Wahai Imam, apa yg menyebabkan majelismu dihadiri dan disimak banyak orang?

Beliau menjawab, Katakanlah se­suatu yg terbetik di hatimu secara jujur dan sederhana saja. Hindari berpanjang kalam dlm menunjukkan kehebatan dirimu demi membuat orang lain takjub.

Al-‘Aquli berkata dlm syarah kitab Al-Mashabih, sebagaimana dikutip Ibn ‘Allan dlm kitab Dalil Al-Falihin, Hadits ni muncul karena sebuah realitas bahwa orang-orang mukmin pd sisi keiman­an­nya memang patut dihargai dan saling mengasihi tapi adakalanya mereka saling mengklaim keutamaan dlm sifat-sifat kebaikan dan cabang-cabang keimanan. Yang merasa utama lalu mengunggulkan diri­nya dlm kebaikan dan membedakan yg lain dgn keburukan. Maka me­reka jadi dibenci pd sisi itu. Lalu se­bagian mereka lebih dibenci pd se­bahagian yg lain. Sehingga ada se­orang yg disukai pd satu sisi tapi dibenci pd sisi lain.
Hal inilah yg mendasari Rasul­ullah SAW untk men­cintai orang-orang yg beriman seutuh­nya dan seluruh­nya, terutama dari sisi keimanan mereka yg berakhlaq mulia, sebagaimana kebencian beliau kepada mereka yg bermaksiat, tapi lebih mem­benci me­reka yg bermaksiat de­ngan keburukan akhlaq.



Al Kisah

other source : http://hipwee.com, http://imgur.com, http://mushollarapi.blogspot.com

0 Response to "Menjaga Ahlak Mulut Bag. 2 - Adab"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *