baca96.blogspot.com - Dari Abu Ad-Darda‘ RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, Tiada sesuatu yg lebih berat dlm timbangan seorang hamba mukmin pd hari Kiamat daripada kebaikan akhlaq. Dan sesungguhnya Allah membenci orang yg perkataannya keji dan kotor.(Diriwayatkan At-Tirmidzi)
Ada tiga bagian tubuh manusia yg sangat rentan pd perbuatan yg dpt menjerumuskannya ke dlm lembah dosa, sebagaimana fungsi penciptaannya untk perbuatan yg dpt membawanya kepada surga. Yakni mata, telinga, dan mulut.
Mulut, yg berfungsi sebagai juru bicara bagi dua anggota tubuh lainnya, dianggap paling riskan dan berbahaya. Karena dialah lubang pelepasan dari ungkapan mata dan telinga serta hati dan pikiran. Sehingga ada ungkapan, Pukulan mulut lebih berbahaya daripada tendangan kaki dan pukulan tangan, dan Bila badan yg sakit ada obatnya, tapi bila hati yg sakit hendak ke mana obat dicari.
Betapa pentingnya masalah ni sehingga Rasulullah SAW mewanti-wanti umatnya untk menjaga akhlaq mulut. Berikut kupasan hadits-hadits yg berkaitan dgn hal tersebut.
Dari Abu Ad-Darda‘ RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, Tiada sesuatu yg lebih berat dlm timbangan seorang hamba mukmin pd hari Kiamat daripada kebaikan akhlaq. Dan sesungguhnya Allah membenci orang yg perkataannya keji dan kotor.(Diriwayatkan At-Tirmidzi)
Hadits ni diriwayatkan At-Tirmidzi dlm kitab Kebaikan dan Silaturahim bab Perbuatan Baik.
Sesungguhnya akhlaq yg baik itu sangat bermanfaat kelak di akhirat, jika di dalamnya jg terdapat sisi keimanan, sebagaimana kekufuran yg diiringi meninggalkan ketaatan kepada Allah Yang Maha Mencipta merupakan seburuk-buruknya akhlaq manusia. Akhlaq mulia menjadi salah satu faktor penunjang utama bagi keselamatan manusia pd hari ketika amal manusia ditimbang. Allah Ta’ala jg sangat membenci orang yg selalu berkata keji dan mengucapkan kata-kata kotor, sehingga hal itu akan membuat orang itu merugi di dunia dan akhirat.
Kebencian Allah ta’ala kepada perbuatan mulut yg demikian itu bukan tanpa alasan. Sebab betapa bahayanya lisan manusia ketika lisannya berucap sesuatu yg mengusik manusia lainnya. Dan banyak kejadian yg menimpa umat manusia akibat memandang remehnya sebuah ucapan dari lisan. Dalam suatu hadits lainnya Rasulullah SAW bersabda, Keselamatan manusia (tergantung) pd menjaga lisannya.
Dari Abu Umamah Al-Bahili RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Aku menjamin suatu rumah di pekarangan surga bagi orang yg meninggalkan perdebatan sekalipun ia benar. Aku jg menjamin suatu rumah di tengah surga bagi orang yg meninggalkan berbuat dusta sekalipun ia sekedar bergurau. Dan aku jg menjamin suatu rumah di bagian tinggi di surga bagi orang yg memperbagus akhlaqnya.(Diriwayatkan Abu Dawud).
Hadits ni diriwayatkan Abu Dawud dlm kitab Adab bab Akhlaq yg Baik.
Jaminan yg dijanjikan Rasulullah SAW, sang pemberi syafa’at utama, adalah jaminan yg hakiki. Tapi terlepas dari itu, hadits ni mengutarakan ajakan dan dorongan agar seseorang meninggalkan kericuhan pendapat yg tak membawa manfaat / perdebatan yg sesungguhnya ia berada dlm pihak yg benar. Begitu pula dgn berkata dusta sekalipun hanya untk bersenda gurau, seperti membuat cerita palsu untk membuat orang lain bergelak tawa.
Dan berita gembiranya adlh apa yg dijaminkan Rasulullah SAW. Posisi tertinggi dari apa yg dijaminkan Rasulullah SAW itu ialah bagi orang yg memperbagus dan mempercantik akhlaqnya. Menjaga akhlaq yg baik serta merawat serta meningkatkan kebaikannya merupakan puncak dari segala amal perbuatan yg pantas menempati kedudukan tertinggi di sisi Allah SWT dan Rasul-Nya.
Al Kisah
Ada tiga bagian tubuh manusia yg sangat rentan pd perbuatan yg dpt menjerumuskannya ke dlm lembah dosa, sebagaimana fungsi penciptaannya untk perbuatan yg dpt membawanya kepada surga. Yakni mata, telinga, dan mulut.
Mulut, yg berfungsi sebagai juru bicara bagi dua anggota tubuh lainnya, dianggap paling riskan dan berbahaya. Karena dialah lubang pelepasan dari ungkapan mata dan telinga serta hati dan pikiran. Sehingga ada ungkapan, Pukulan mulut lebih berbahaya daripada tendangan kaki dan pukulan tangan, dan Bila badan yg sakit ada obatnya, tapi bila hati yg sakit hendak ke mana obat dicari.
Betapa pentingnya masalah ni sehingga Rasulullah SAW mewanti-wanti umatnya untk menjaga akhlaq mulut. Berikut kupasan hadits-hadits yg berkaitan dgn hal tersebut.
Dari Abu Ad-Darda‘ RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, Tiada sesuatu yg lebih berat dlm timbangan seorang hamba mukmin pd hari Kiamat daripada kebaikan akhlaq. Dan sesungguhnya Allah membenci orang yg perkataannya keji dan kotor.(Diriwayatkan At-Tirmidzi)
Hadits ni diriwayatkan At-Tirmidzi dlm kitab Kebaikan dan Silaturahim bab Perbuatan Baik.
Sesungguhnya akhlaq yg baik itu sangat bermanfaat kelak di akhirat, jika di dalamnya jg terdapat sisi keimanan, sebagaimana kekufuran yg diiringi meninggalkan ketaatan kepada Allah Yang Maha Mencipta merupakan seburuk-buruknya akhlaq manusia. Akhlaq mulia menjadi salah satu faktor penunjang utama bagi keselamatan manusia pd hari ketika amal manusia ditimbang. Allah Ta’ala jg sangat membenci orang yg selalu berkata keji dan mengucapkan kata-kata kotor, sehingga hal itu akan membuat orang itu merugi di dunia dan akhirat.
Kebencian Allah ta’ala kepada perbuatan mulut yg demikian itu bukan tanpa alasan. Sebab betapa bahayanya lisan manusia ketika lisannya berucap sesuatu yg mengusik manusia lainnya. Dan banyak kejadian yg menimpa umat manusia akibat memandang remehnya sebuah ucapan dari lisan. Dalam suatu hadits lainnya Rasulullah SAW bersabda, Keselamatan manusia (tergantung) pd menjaga lisannya.
Dari Abu Umamah Al-Bahili RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Aku menjamin suatu rumah di pekarangan surga bagi orang yg meninggalkan perdebatan sekalipun ia benar. Aku jg menjamin suatu rumah di tengah surga bagi orang yg meninggalkan berbuat dusta sekalipun ia sekedar bergurau. Dan aku jg menjamin suatu rumah di bagian tinggi di surga bagi orang yg memperbagus akhlaqnya.(Diriwayatkan Abu Dawud).
Hadits ni diriwayatkan Abu Dawud dlm kitab Adab bab Akhlaq yg Baik.
Jaminan yg dijanjikan Rasulullah SAW, sang pemberi syafa’at utama, adalah jaminan yg hakiki. Tapi terlepas dari itu, hadits ni mengutarakan ajakan dan dorongan agar seseorang meninggalkan kericuhan pendapat yg tak membawa manfaat / perdebatan yg sesungguhnya ia berada dlm pihak yg benar. Begitu pula dgn berkata dusta sekalipun hanya untk bersenda gurau, seperti membuat cerita palsu untk membuat orang lain bergelak tawa.
Dan berita gembiranya adlh apa yg dijaminkan Rasulullah SAW. Posisi tertinggi dari apa yg dijaminkan Rasulullah SAW itu ialah bagi orang yg memperbagus dan mempercantik akhlaqnya. Menjaga akhlaq yg baik serta merawat serta meningkatkan kebaikannya merupakan puncak dari segala amal perbuatan yg pantas menempati kedudukan tertinggi di sisi Allah SWT dan Rasul-Nya.
Al Kisah
other source : http://stackoverflow.com, http://mushollarapi.blogspot.com, http://solopos.com
0 Response to "Menjaga Ahlak Mulut Bag. 1 - Adab"
Posting Komentar