baca96.blogspot.com - Kesibukan saya akhir-akhir ni memang luar biasa, mulai dari pekerjaan di kantor yg seakan-akan menumpuk menjadi satu hingga urusan pribadi yg menyita perhatian dan waktu. Seakan itu semua kurang menantang, maka puncaknya di hari Senin lalu saya jg mengurus perpanjangan KTP yg telah lama expired. Mulai dari harus mengaktifkan NIK KTP yg mati ke kantor Sudin Jakarta Selatan hingga mengurus surat pindah dari tempat tinggal yg lama. Jadilah satu hari itu, waktu saya habis hanya untk mondar-mandir dari satu kantor pemerintah ke kantor pemerintah lainnya. Beserta jalanan yg macet membuat perjuangan saya memperbaharui selembar kartu identitas diri ni menjadi benar-benar menyiksa.
Bagi saya yg seumur hidup tak pernah berurusan dgn RT, RW, kantor kelurahan dan kantor pemerintah lainnya karena lebih sering menggunakan jasa calo, maka saya menemukan banyak kejutan kala mengurusnya sendiri. Mulai dari Pak RT yg baik dan sigap membantu, pegawai kelurahan yg ramah dan menyambut dgn senyuman lebar saat saya masuk ke kantor kelurahan di Cipete, hingga pelayanan di kantor Sudin Jakarta Selatan yg cepat. Semua proses mudah, tak berbelit-belit dan tentunya tanpa biaya. Wow! Jika tahu seperti ni seharusnya sejak dulu saya mengurusnya sendiri. ^_^
Perjuangan saya tentunya belum berakhir karena satu step terakhir yaitu mengajukan perpanjangan KTP di kelurahan Pulo, tempat tinggal saya yg sekarang, belum saya lakukan. Saat itu waktu telah menunjukkan pukul setengah empat sore, jadi walaupun selembar surat pengantar dari RT dan RW telah saya pegang, tapi sepertinya saya harus mencari hari lain untk menyelesaikannya.
Wokeh saya sudahi cerita pengalaman saya mengurus KTP yg ternyata super mudah, kembali ke topik posting saya kali ni yaitu marble pound cake. Ya, ya, saya tahu tampilan motif cake yg saya buat sulit untk dibilang marmer, lebih mirip dgn segunduk cake yg ditempeli dgn adonan coklat di atasnya. Tidak heran ketika beberapa iris cake saya bawa dan perkenalkan di kantor dgn nama 'marmer cake' maka komentar pertama para pencicip adlh "Yakin lu Ndang? Mana motif marmernya?". Ah andai mereka tahu, membuat motif marmer itu gampang-gampang susah.
Bicara tentang marble cake / cake marmer maka sebenarnya saya pernah posting resepnya sebelumnya. Saat itu saya membuat versi kukusnya dan menggunakan emulsifier serta pengembang di dalamnya. Nah karena banyaknya pembaca JTT yg meminta saya untk lebih memperbanyak resep cake dan cookies yg tak menggunakan bahan kimia di dalamnya maka cake yg saya share kali ni minus pengembang dan emulsifier. Untuk membuat cake mampu mengembang dgn baik maka putih telur pun dikocok hingga kaku. Bagi anda yg tak memiliki mikser maka mungkin perjuangan mengocok putih telur akan sedikit berat, tapi bukan berarti anda tak bisa melakukannya. Anda bisa menggunakan pengocok balon untk mengocok putih telur, tambahkan sedikit perasan air jeruk nipis dan gula pasir untk membuat kocokan mampu bertahan kakunya. Jika anda penggemar Gordon Ramsay maka anda mungkin sering melihat sang Chef ni mengocok kaku putih telur dgn cepat hanya dgn spatula balon. Bagi saya yg pemalas maka mikser pun menjadi andalan. ^_^
Cake Marmer Kukus
Membuat marble pound cake ni sangat mudah, bagian tersulit mungkin adlh saat mengocok putih telur hingga stiff peaks. Terkadang bagi pemula yg jarang mengocok putih telur agak sulit untk menentukan apakah putih telur sudah kaku. Sebenarnya ada beberapa jenis 'puncak' / peaks yg terbentuk saat anda mengocok putih telur / whipped cream yg mungkin bisa menjadi dasar pegangan anda saat hendak mengeksekusi satu resep.
1) No peaks (tidak membentuk puncak), setelah beberapa menit proses pengocokan maka putih telur akan membentuk busa yg buram, pd tahapan ni putih telur masih sangat encer dan tak berbentuk sama sekali. 2) Soft peaks, ketika pengocok kita angkat dan balikkan maka putih telur baru akan membentuk puncak. Terlihat lembut dan bentuknya tak bertahan lama, setelah beberapa saat akan lumer dan meleleh kembali. 3) Firm peaks, ketika pengocok kita angkat dan balikkan maka puncak terbentuk dgn badan puncak yg terlihat jelas, tapi ujung puncak tampak terkulai ke satu sisi.4) Stiff peaks (puncak kaku), saat pengocok kita angkat dan balikkan maka puncak terlihat jelas dgn ujung puncak yg runcing dan kaku. Puncak tampak menunjuk lurus tanpa runtuh sama sekali (atau mungkin sedikit terkulai hanya pd bagian ujungnya saja). Bahan yg dikocok terasa berat dan kental serta terlihat mengkilap. 5) Over beating (berlebihan mengocok), kondisi ni mungkin untk terjadi. Saat stiff peaks telah terlampaui dan anda masih terus mengocoknya maka putih telur mulai berubah menjadi berbutir-butir dan kasar. Warnanya akan terlihat kusam dan tak berbentuk, saat pengocok diangkat maka putih telur akan runtuh tak mampu bertahan bentuknya. Jika ni dilakukan pd whipped cream maka kocokan krim mulai terpisah antara air dan lemak. Biasanya pd tahapan ni putih telur dan whipped cream telah rusak dan tak bisa anda gunakan untk adonan kue.
Untuk memahami tahapan kocokan putih telur diatas dgn lebih jelas beserta gambarnya, maka anda bisa membuka link dari The Kitchn yg saya sertakan di akhir resep. Nah dgn memahami jenis puncak seperti penjelasan di atas akan memudahkan anda untk mencoba satu resep yg meminta untk mengocok putih telur hingga tahapan tertentu.
Bagian lainnya dari proses pembuatan cake ni yg menurut saya sedikit sulit adlh saat mencampurkan kocokan putih telur dgn adonan cake. Biasanya proses pencampuran tak berjalan smooth dimana masih ada putih telur yg berbutir-butir dan akhirnya memaksa kita untk mengaduk berlebihan. Akibatnya putih telur akan mencair dan membuat cake tak mampu mengembang maksimal. Tipsnya agar tak terjadi over mixing adlh dgn mengaduk 1/3 bagian putih telur dgn adonan, tujuannya untk membuat adonan cake menjadi sedikit lebih encer sehingga saat anda campurkan sisa putih telur lainnya maka proses pencampuran menjadi lebih mudah. Tips lainnya adlh karena cake ni tak mengandung bahan pengembang maka selalu gunakan teknik aduk balik kala mengaduk adonan dan lakukan dgn gerakan yg perlahan untk mencegah putih telur menjadi lumer.
Untuk rasanya, menurut saya cake ni tak terlalu spektaluler. Walau beberapa teman mengatakannya lezat tapi menurut saya kurang moist dan jika dibandingkan dgn cake marmer kukus yg pernah saya hadirkan sebelumnya maka cake ni kurang terlalu nendang.
Well, selebihnya membuat cake ni sangat mudah! Berikut resep dan prosesnya ya! ^_^
Marmer Pound Cake
Resep diadaptasikan dari blog Carol Easy Life - Marble Pound Cake
Untuk 1 loyang cake ukuran 20 x 10 x 10 cm
Tertarik dgn resep cake lainnya? Silahkan cek link di bawah ini:
Cake Marmer Kukus
Vanilla Chiffon Cake
Chocolate Pound Cake
Bahan A:
- 200 gram tepung terigu protein rendah
- 200 gram mentega, suhu ruang
- 50 gram gula pasir
- 4 kuning telur, kocok dgn garpu hingga tercampur baik
- 20 gram coklat bubuk
Bahan B:
- 4 butir putih telur
- 2 sendok teh air jeruk lemon/nipis
- 100 gram gula pasir
Cara membuat:
Siapkan oven, set disuhu 160'C. Siapkan loyang loaf ukuran 20 x 10 x 10 cm, alasi permukaan dan bagian pinggirnya dgn kertas baking. Atau olesi permukaan loyang dgn margarine dan taburi dgn tepung. Sisihkan.
Siapkan mangkuk, masukkan mentega. Kocok mentega dgn mikser menggunakan kecepatan sedang hingga menjadi smoothdan berwarna pucat. Anda bisa menggunakan whisk untuk mengocoknya. Masukkan gula pasir dan teruskan mengocok hingga mentega menjadi berwarna putih dan tampak fluffy (mengembang).
Masukkan kuning telur dlm 3 bagian, kocok mentega dgn baik dlm tiap penambahan telur di adonan.
Note: Jangan memasukkan kuning telur secara sekaligus karena akan membuat konsistensi adonan menjadi encer dan adonan menjadi bergerindil dan tampak pecah (terpisah antara minyak dan air). Kocok terus hingga adonan menjadi smooth dan fluffy.
Masukkan tepung dgn cara diayak langsung di atas adonan mentega. Aduk perlahan dgn gerakan lembut menggunakan spatula dgn teknik aduk balik hingga tercampur rata. Jangan mengaduk berlebihan. Sisihkan.
Siapkan mangkuk mikser, masukkan putih telur. Kocok dgn speed sedang hingga berbusa. Masukkan air jeruk nipis dan gula pasir sedikit demi sedikit sambil dikocok denganspeed tinggi hingga putih telur membentuk puncak yg kaku.
Masukkan 1/3 adonan putih telur ke dlm adonan mentega tepung dan aduk perlahan dgn teknik aduk balik hingga adonan menjadi tercampur baik. Masukkan sisa putih telur dan aduk perlahan hingga semua adonan tercampur dgn baik.
Ambil 1/2 adonan, campurkan adonan dgn coklat bubuk, aduk rata. Tuangkan adonan putih dan coklat di dasar loyang. Kemudian tuangkan adonan coklat di atas adonan putih dan adonan putih di atas adonan coklat. Dengan menggunakan lidi / pisau tusuk adonan dan buat pola lingkaran-lingkaran di permukaan adonan hingga terbentuk pola marmer. Kemudian ratakan permukaan cake dgn menggunakan spatula hingga permukaannya smooth.
Panggang di oven suhu 160'C selama 50 menit / test dgn tusuk gigi, jika adonan tak menempel lagi di lidi maka keluarkan cake dari oven dan diamkan hingga uap panasnya menghilang. Lepaskan cake dari loyang, biarkan dingin dan potong sesuai selera.
Cake akan lebih padat dan legit jika dimasukkan ke dlm kulkas selama semalam. Yummy!
Source:
Blog Carol Easy Life - Marble Pound Cake
The Kitchn - Whipping Cream or Egg Whites: Soft, Firm & Stiff Peaks
other source : http://justtryandtaste.com, http://twitter.com, http://okezone.com
0 Response to "[Pasta] Marble Pound Cake - Betapa susahnya menciptakan motif marmer"
Posting Komentar