This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Ada 5 Faktor yang Melatarbelakangi Terjadinya Dialog Antara Manusia Biasa dengan Jin - ARTIKEL RUQYAH

baca96.blogspot.com - Pertama, jin datang sendiri kepada manusia dgn menampakkan diri dan menyerupai sosok tertentu sehingga bisa dilihat oleh manusia dan berdialog dengannya. Seperti penampakan lblis di kalangan orang kafir Quraisy di Darun Nadwah lalu terjadi dialog di antara mereka (Tafsir lbnu Katsir: 2/379). Penampakan lblis di tengah pasukan kafir Quraisy saat mau berkecamuk Perang Badar lalu terjadi dialog di antara mereka (Tafsir lbnu Katsir: 2/317). Penampakan syetan sebagai sosok manusia di gudang zakat lalu terjadi dialog dgn penjaganya, Abu Hurairah (HR. Bukhari). Penampakan jin di rumah Ubay bin Ka’ab lalu terjadi dialog antara keduanya (HR. Nasa’i). Dan ada jg orang-orang pd masa sekarang yg melihat penampakan, lalu mereka berdialog dgn ‘sosok misteri itu’, lalu sosok itu menghilang. Syari’at lslam telah membenarkan proses terjadinya dialog antara manusia dgn iin yg menampakkan diri. Kedua, jin datang ke manusia tanpa menampakkan diri. Ia datang hanya dgn suara dan bisikan, dan ni adlh termasuk bentuk gangguan syetan. Begitu jg kedatangan syetan ke dukun-dukun untk memberikan kepada mereka informasi, bisikan / wangsit. Aisyah berkata, Orang-orang datang ke Rasulullah dan bertanya tentang dukun-dukun’. Rasulullah SAW menjawab, ‘Mereka itu tidakada apa-apanya’. Lalu ada yg berkata: ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka kadang-kadang memberitahu kepada kami berita (ramalan) yg benar-benar terjadi’. Rasulullah menjawab, ‘Berita itu bersumber dari kebenaran yg telah dicuri Jin, kemudian disampaikan ke telinga walinya (para dukun). Tapi jin telah mencampur kebenaran dgn seratus kebohongan. (HR. Bukhari). Mantan dukun yg sudah taubat di hadapan Rasulullah pernah ditanya oleh Umar bin Khatthab, Apakah jin perewanganmu masih mendatangimu? Dukun yg sudah taubat itu menjawab, Sejak saya rajin membaca al-Qur'an, dia tak pernah datang lagi. Sebaik-baik pengganti adlh al-Qur’an. (A’lamun Nubuwwah: 127). Ketiga, jin tak datang dgn sendirinya tapi didatangkan / diundang. Diundang dgn membaca mantra / melakukan ritual-ritual menyimpang. Cara inilah yg biasanya dipakai oleh dukun, tukang sihir, tukang ramal / orang-orang yg sejenis mereka. Setelah mereka membaca mantra / melakukan ritual menyimpang, jin yg dimaksud akan datang. Kedatangannya bisa berbentuk penampakan / hanya berupa suara saja. Setelah jinnya datang, terjadilah dialog antara dia dgn si pengundang. Biasanya orang yg mengundang jin dgn cara seperti ni butuh bantuan dari jin tersebut, dan banyak ragam bantuan yg mereka butuhkan. Koalisi seperti ni dilarang oleh syari’at lslam dan merupakan kesyirikan. Allah berfirman, Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (QS. Al-Jin: 6). Keempat, Jin mendatangi seseorang manusia didalam mimpi, kadang memberi satu informasi, kadang jg mengancam dan menakut nakuti bahkan menyakiti. Dari Abi Qatadah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:mimpi baik dari Allah dan mimpi buruk dari setan, barangsiapa yg melihat sesuatu yg tak disenangi dlm mimpi, hendaklah meludah kesebelah kirinya 3 kali dan berlindung kepada Allah karena itu tak membahayakan. (Muttafaqun ‘alaih) Kelima, dialog dgn cara mediumisasi. Cara ni ada dua macam: a. dgn menghadirkan seorang manusia, lalu ia melakukan ritual (gerakan) / baca mantra untk mengundang jin yg dimaksud, agar masuk ke jasad manusia yg disiapkan untk jadi mediator. Lalu terjadilah dialog antara pengundang dgn jin melalui mediator tersebut. Cara ni tak dibenarkan syari’at dan jg tak pernah dilakukan Rasulullah SAW, dan biasanya ada unsur kesyirikan di dalamnya. Karena yg hadir ke mereka bisa dipastikan adlh jin jahat / syetan, kalau pun ia muslim, biasanya muslim yg munafik. Sedangkan jin muslim shalih tak akan memperdaya manusia / menyeret mereka ke lembah dosa. lngat! misi utama syetan adlh menyesatkan manusia. Mereka tak membantu manusia kecuali untk menyesatkan manusia tersebut. b. adlh menggunakan orang yg kesurupan. Ada orang yg diganggu jin / kesurupan, lalu dilakukan terapi ruqyah padanya, dan saat ruqyah dibaca, terkadang jinnya mau berbicara / berdialog dgn manusia lewat mulut orang yg terganggu. Kalau ruqyahnya syirkiyyah (bermuatan syirik), maka lslam mengharamkannya. Tapi kalau ruqyahnya syar’iyyah sebagai mana yg pernah dilakukan Rasulullah SAW, maka hal itu dianjurkan. Apabila dgn dibacakan ayat dan do’a Rasulullah, jin yg di dlm tubuh orang tersebut bereaksi dan mau berbicara, maka terjadilah dialog. Tapi kalau tak mau berbicara / berdialog, kita tak boleh memaksanya. Apalagi melakukan tindak kekerasan seperti memukul / menendangnya agar ia mau bicara. Bacalah ruqyah terus-menerus, sampai jin itu teriak / merasa kesakitan, lalu kabur dari badan orang tersebut. Kalaupun tak terlihat reaksi yg berarti, janganlah putus asa. Berdo’alah terus kepada Allah agar gangguan yg ada segera dihilangkan / disembuhkan. Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin berkata: ... Saat jin / syetan itu masuk dlm diri manusia terkadang ia berbicara melalui lisan orang tersebut. Orang di sekitarnya yg mendengar ucapan itu mengetahui bahwa yg berbicara itu bukanlah manusia yg kesurupan, tapi jin yg ada di dlm dirinya. Maka dari itu terkadang kita menjumpai dlm Perkataannya itu berbeda dgn perkataan orang yg sebenarnya saat ia tersadar, perbedaan itu terjadi karena yg berkata adlh jin melalui lisan orang tersebut. Kita memohon kepada Allah semoga Dia melindungi kita semua dari gangguan kesurupan semacam itu dan jg bencana lainnya. Kesurupan seperti itu pengobatannya melalui bacaan (ruqyah) dari orang yg baik, alim dan shaleh. Kadang-kadang jin tersebut mau berbicara dan memberi tahu mereka tentang sebab manusia itu kesurupan, tapi terkadang jg ia tutup mulut. Dan kebenaran dari merasuknya jin ke tubuh manusia telah ada dalilnya dari al-Qur’an dan as-Sunnah serta realita yg terjadi. (Syarhu Riyadhish Shalihin: I/177 - 178). Yang perlu dicatat dlm masalah yg berkaitan dgn dialog dgn jin saat melakukan ruqyah adalah: Jangan berlebihan dlm melontarkan materi pertanyaan, seperti tanya soal jodoh, rizki / perilaku seseorang. Karena hal itu adlh urusan Allah, bukan urusan jin. Fokuslah pd hal yg berkaitan dgn proses terapi. Berikanlah nasehat agama kepadanya agar ia bertaubat kepada Allah dan tak melakukan kedzaliman lagi. Kalau ia mengaku agamanya non muslim, ajaklah ia masuk lslam. Kalau ia masuk lslamnya pura-pura, itu bukan urusan Anda, Allah yg Maha Tahu, yg penting kita sudah menyampaikan kebenaran. Kalau ia mengaku masuknya melalui sihir, tanyakan di mana letak sihirnya. Tapi waspadalah! Bisa jadi ia membohongi Anda. Timbanglah dgn al-Qur’an dan al-Hadits, / konfrontasikan dgn realita yg ada. Jangan langsung percaya omongan mereka. (dikutip dari majalah ghoib dgn perbaikan)

other source : http://quranic-healing.com, http://twitter.com, http://cnn.com

0 Response to "Ada 5 Faktor yang Melatarbelakangi Terjadinya Dialog Antara Manusia Biasa dengan Jin - ARTIKEL RUQYAH"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *