baca96.blogspot.com - Genosida / genosid adlh sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa / kelompok dgn maksud memusnahkan suatu bangsa. Dalam sejarah dunia internasional mengenal, kita mengenal Hitler sebagai salah satu penjahat Genosida paling mengerikan. Di bawah perintahnya, jutaan kaum Yahudi saat itu dibantai habis-habisan. Kasus ni akhirnya dicatat sebagai kasus genosida paling mengerikan di dunia.
Selain itu Kasus-kasus pembunuhan massal mengerikan seperti ni ternyata terjadi jg di Indonesia. Di masa lalu, banyak orang meregang nyawa dgn mudah. Banyak orang dibunuh dgn alasan-alasan yg tak masuk akal. Kadang sengaja dibuat-buat untk melancarkan keinginan kelompok tertentu.
Negeri yg katanya gemah ripah loh jinawi ni ternyata penuh ceceran darah. Penuh putih tulang yg terkubur tak sempurna. Penuh dosa yg akan menguap dan dilupakan zaman. Berikut adlh lima tragedi Genosida paling mengerikan yg pernah terjadi di tanah Indonesia.
Pembantaian Mandor Oleh Tentara Jepang (1943-1945)
Jepang memang hanya tiga tahun berada di Indonesia. Tapi kekejamannya mampu mengungguli Belanda yg telah ratusan tahun di Indonesia. Tepatnya di daerah Mandor, Kalimantan Barat pernah terjadi peristiwa pembantaian / genosida paling mengerikan. Sebanyak lebih dari 20.000 orang dibantai dgn keji meski tak salah apa-apa. Mayat-mayat korban itu akhirnya dikubur menjadi satu hingga susah untk diidentifikasi.
Menurut saksi mata, banyak penduduk usia di atas 12 tahun dikumpulkan. Mereka ditembak, ditutup kepalanya dgn plastik lalu dipenggal dgn samurai. Ada jg yg dibunuh dgn memasukkan air dari selang ke dlm mulut. Pemerintah Jepang ingin membuat Jepang kedua di tempat ini. Semua orang dewasa dibunuh dgn keji lalu yg anak-anak akan dididik dgn ajaran Jepang yg keras.
Pembantaian Etnis Tionghoa (1740)
Pembantaian etnis Tionghoa (Genosida) yg terjadi di tahun 1740 memang tak banyak diketahui orang. Bisa jadi di sekolah pun tak akan diajarkan. Tapi di masa lalu, kasus pembantaian ni cukup membuat suasana tanah air jadi geger. Pembantaian ni didasari oleh isu politik yg membuat Belanda, dlm hal ni atas kemauan VOC, mulai kalah bersaing dlm urusan perdagangan dgn Inggris. Saat itu EIC sebuah perusahaan perdagangan Inggris berbasis di India mulai mengambil perdagangan Asia.
Nasib sial justru menimpa etnis Tionghoa. Mereka yg mulai datang dan berkembang di Indonesia jadi bulan-bulanan VOC. Akhirnya pedagang Tionghoa ni dikenakan banyak pungli dan pajak yg sangat merugikan. Menanggapi hal ni beberapa kelompok pemuda Tionghoa memprotes. Tapi protes mereka tak berjalan lama karena Belanda lebih mengamuk dan mulai melakukan pembantaian mengerikan.
Belanda memprovokasi warga lokal untk membantai orang Tionghoa. Siapa saja yg mampu memenggal kepalanya akan dpt hadiah. Selain itu tentara Belanda jg mulai menyisir area tempat orang Tionghoa tinggal. Mereka mendobrak pintu dan menembaki siapa saja yg ada di dalamnya.
Dalam peristiwa ni lebih dari 7.500 jiwa melayang dgn cepat. Setelah kasus ni Belanda mengharuskan orang China membangun daerahnya sendiri. Mereka dilarang keluar kota untk berdagang. Itulah mengapa di tiap kota besar selalu ada pojok-pojok pecinan.
Pembantaian Massal Saat Membangun Jalan Raya Pos (1808-1809)
Mengapa disebut sebagai pembantaian massal? Karena saat membangun jalan sepanjang 1.000 km ni pemerintah Belanda memaksa warga. Di bawah tangan besi Gubernur Jendral Herman Willem Daendels, puluhan ribu orang dipaksa membuat jalan di medan-medan yg sangat sulit. Mereka hanya diberi makan seadanya hingga kadang banyak warga yg sekarat saat bekerja. Mengetahui hal ni tentara Belanda akan membunuhnya dgn cepat dan membuangnya di jalanan.
Jalan yg membentang dari Anyer ke Panarukan ni memakan korban lebih dari 12.000 orang penduduk pribumi. Daendels, melalui tangan besinya mampu menyelesaikan proyek prestisius ni hanya dlm waktu setahun saja. Tahun 1809, jalan raya pos ni sudah bisa digunakan dgn baik. Apa yg dilakukan Daendels mendapatkan apresiasi atasannya yg merupakan Napoleon Bonaparte.
Jalan raya pos ni digunakan oleh Daendels sebagai jalan penghubung komunikasi antara pos Belanda yg ada di Jawa. Itulah mengapa tiap 4, 5 km akan ada kantor untk pengiriman pesan. Selain itu, jalan ni jg digunakan sebagai penghubung jalur perdagangan yg dilakukan oleh Belanda. Terakhir, jalan ni jg akses yg digunakan untk bertahan dari sergapan Inggris yg saat itu mulai masuk ke Jawa.
Pembangunan jalan raya pos ni penuh dgn kepiluan. Pramoedya Ananta Toer yg merupakan penulis sastra sejarah mengatakan: jalan raya ni dibangun dgn darah dan air mata yg tak habis-habis. Meski sekarang bisa dimanfaatkan oleh warga lokal, dulunya tempat ni merupakan neraka tempat puluhan ribu orang dibunuh secara perlahan-lahan.
Pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan (1946-1947)
Belanda belum menerima kedaulatan Indonesia yg telah merdeka sejak 17 Agustus 1945. Ia akhirnya menekan rakyat sipil untk terus tunduk dan patuh kepada pemerintahannya. Seperti yg terjadi di Sulawesi Selatan pd Desember 1946 - Februari 1947. Belanda mengumpulkan banyak orang yg dicurigai sebagai penjahat dan pejuang lalu mengeksekusinya di tempat. Orang yg melakukan operasi ni bernama Raymond Pierre Paul Westerling.
Menurut cerita beberapa saksi mata yg masih hidup. Pria dewasa dikumpulkan di tengah lapangan dan disuruh membuat galian. Setelah itu tentara Belanda akan menembaki satu-satu orang ini. Tubuh tak bernyawa itu akhirnya ambruk ke lubang hingga tentara akan muda untk menguburnya. Diperkirakan ada sekitar 40.000 orang yg meninggal di kasus yg sampai di bawa ke pengadilan internasional ini.
Pembantaian Anggota PKI (1965-1966)
Di negeri yg dikenal ramah-ramah orangnya ni pernah terjadi tragedi pembunuhan massal / genosida paling mengerikan. Bahkan peristiwa ni sempat menggegerkan dunia internasional dan dianggap sebagai tragedi mengerikan di abad ke-20. Sebanyak 500.000 orang dibantai habis-habisan karena mereka dianggap menyimpang. Anggota PKI, simpatisan, dan siapa saja yg terlibat dgn organisasi ni dibantai dgn sadis.
Peristiwa ni masih menimbulkan perdebatan, bahkan hingga sekarang. Banyak yg mengatakan jika dalang peristiwa ni adlh Soeharto. Ia membantai banyak orang yg berbau PKI karena ada muatan politiknya. Di depan dunia internasional jumlah pembunuhan ni dikatakan hanya 78.000 saja. Padahal jumlah ni bisa berlipat-lipat karena banyak orang yg hilang / dibuang ke kamp konsentrasi.
Jumat, 25 Desember 2015
0 Response to "Tragedi Genosida Paling Mengerikan di Indonesia - Dunia"
Posting Komentar