This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Jangan Takut dengan Kista Ovarium

Jangan Takut dengan Kista Ovarium

baca96.blogspot.com - Tiap wanita pasti takut jika mendengar penyakit bernama kista ovarium. Penyakit ni menjadi hal yg menakutkan karena kehadirannya di tubuh bisa berkembang menjadi kanker dan bersifat mematikan.
Pada dasarnya kista ovarium tidaklah berbahaya. Yang membuatnya berkembang menjadi ganas adlh ketika kehadirannya tak ditangani dgn benar.
Deteksi Sedini Mungkin
Kista ovarium adlh benjolan berisi cairan yg berkembang pd indung telur (ovarium) wanita. Kondisi ni tergolong umum dialami oleh wanita. Kebanyakan kista ovarium tak berbahaya dan bisa menghilang dgn sendirinya tanpa perawatan khusus. Hadirnya kista di ovarium memang sulit terdeteksi karena tak menimbulkan gejala. Kista baru menampakkan gejala ketika telah berkembang.
Kenali gejala-gejala kista ovarium
Pada kebanyakan kasus, biasanya kita tak akan menyadari kehadiran kista ovarium di tubuh. Karena pd dasarnya kehadiran kista sering kali tak menimbulkan gejala. Tapi Anda akan merasakan gejalanya jika memiliki kista yg telah membesar, pecah, / menutupi aliran darah ke ovarium. Berikut ni gejala-gejala yg bisa timbul akibat adanya kista:
  • Sering buang air kecil.
  • Nyeri saat buang air besar.
  • Merasa kelelahan dan pusing.
  • Perut kembung.
  • Perubahan siklus menstruasi.
  • Mual, muntah, / nyeri payudara seperti yg Anda alami selama kehamilan.
  • Gangguan pencernaan / mudah kenyang padahal Anda hanya makan sedikit.
  • Nyeri panggul saat melakukan hubungan seksual.
  • Nyeri panggul sebelum menstruasi tiba / sebelum menstruasi berakhir.
  • Nyeri panggul yg menyebar sampai ke punggung bawah dan paha.

Memeriksakan diri ke dokter
Setelah mengetahui gejalanya dan merasakan salah satu darinya, lebih baik segera konsultasikan ke dokter. Dengan periksa ke dokter dpt dipastikan apakah Anda memiliki kista / tidak. Sebelum ke dokter, ada beberapa hal yg perlu Anda persiapkan.
  • Kenali gejala-gejala kehadiran kista ovarium. Jika Anda merasakannya, catat gejala-gejala tersebut. Atau jika Anda mengalami sakit, tapi tak terdapat pd salah satu gejala kehadiran kista, Anda boleh jg mencantumkannya.
  • Siapkan pertanyaan. Persiapkan pertanyaan penting seputar kista untk diajukan kepada dokter. Misalnya tes apa saja yg harus dijalani untk mendeteksi kista? Atau apakah kista ovarium bisa hilang dgn sendirinya / butuh perawatan khusus?
  • Tulis tiap obat-obatan dan suplemen yg Anda minum. Cantumkan jg dosisnya dan seberapa sering Anda mengonsumsinya.
  • Ajak keluarga / rekan terdekat untk menemani. Hal ni berguna untk membantu Anda mengingat semua informasi yg dokter berikan, andai Anda lupa.
Sebelum Anda beranjak dari ruangan dokter, pastikan Anda memahami semua informasi yg telah diberikan. Jangan sungkan untk bertanya jika ada hal yg masih belum Anda pahami.
Setelah konsultasi dgn dokter, Anda akan menjalani pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan panggul. Pada saat pemeriksaan panggul, dokter akan memeriksa daerah genital, vagina, rongga perut bawah dan jg menggunakan spekulum untk melihat saluran reproduksi. Jika cukup besar, kista akan terasa saat pemeriksaan ni dilakukan.
Setiap wanita terutama mereka yg telah aktif secara seksual sebaiknya melakukan pemeriksaan Pap smear tiga tahun sekali. Tes ni dilakukan sebagai langkah pencegahan kanker serviks. Sebelum Pap smear dilakukan, dokter umumnya melakukan pemeriksaan panggul dulu. Tidak jarang kista ditemukan secara tak sengaja saat dokter memeriksa panggul.
Menjalani tes kesehatan
Jika Anda merasakan gejala tertentu dan mengkhususkan diri untk ke dokter / saat pemeriksaan panggul terasa ada benjolan, tes medis di bawah ni akan membantu mendeteksi apakah ada kista / tidak.
Ultrasonografi (USG). Cara ni digunakan untk mendeteksi kehadiran kista ovarium dan mengetahui ukurannya. Selama pemeriksaan, dokter akan menempatkan alat USG pd perut Anda dan isi rongga perut / panggul Anda bisa terlihat pd tampilan layar monitor.
Tes darah. Dokter akan menyarankan Anda untk menjalani tes darah jika hasil USG menunjukkan bahwa kista yg Anda miliki berbentuk padat / berisiko tinggi terkena kanker ovarium. Melalui tes ini, dokter akan menguji kadar protein yg sering disebut kanker antigen 125 (CA-125) pd darah Anda. Alasannya karena kadar CA-125 bisa meningkat pd wanita yg menderita kanker ovarium. Tapi tak semua peningkatan CA-125 disebabkan oleh kanker ovarium. Terdapat kemungkinan disebabkan oleh penyakit radang panggul, endometriosis, / fibroid rahim. Oleh karena itu, kesimpulan seseorang menderita kanker ovarium tak bisa berdasarkan kadar CA-125nya saja.
Laparoskopi. Melalui sebuah sayatan kecil, dokter akan memasukkan alat laparoskop yaitu selang yg ujungnya dilengkapi lampu dan kamera. Sebelum memulai metode pembedahan ini, Anda akan menjalani proses pembiusan. Dengan laparoskopi, dokter bisa melihat langsung rongga panggul dan organ-organ reproduksi serta keabnormalan jika ada.
Tidak semua kista memerlukan penanganan medis. Ada jenis kista yg dikenal sebagai ‘kista fungsional’. Kista fungsional berkaitan dgn siklus menstruasi dan umumnya tak berbahaya. Kista jenis ni dpt hilang dgn sendirinya dlm dua hingga tiga siklus menstruasi. Dengan pemeriksaan yg lengkap, dokter dpt mencari tahu jenis kista yg Anda alami dan risikonya untk berkembang menjadi kanker ovarium.
Umumnya, kista akan ditindaklanjuti secara medis jika ukurannya besar, menyebabkan gejala pd penderitanya / jika dokter merasa kista berisiko bersifat kanker.
Faktor Risiko Kanker Ovarium
Pada dasarnya kista ovarium tak berbahaya terutama jika ditangani pd awal perkembangan. Tapi kista berpotensi untk berubah menjadi kanker ovarium terutama jika penderita:
  • Telah melalui masa menopause.
  • Berusia antara 50-60 tahun
  • Memiliki gen mutasi BRCA1 dan BRCA2.
  • Memiliki keluarga dgn riwayat penyakit kanker ovarium.
  • Menderita kanker payudara.
  • Pernah menjalani terapi hormon setelah menopause.
  • Merokok.
  • Menderita sindrom ovarium polikistik.
  • Pernah mengonsumsi obat untk meningkatkan kesuburan.
  • Belum pernah hamil.

Jika karena alasan tertentu Anda khawatir akan adanya kista ovarium di dlm tubuh, periksakan ke dokter. Dengan diagnosis yg dini, kista bisa ditangani dgn baik dan risiko komplikasi pun lebih rendah(alodokter)
**************
Untuk membantu mengatasi kista selain operasi bisa menggunakan produk Hydroxygen Plus dan Femona. Info lanjut di www.terapikista.com

other source : http://flickr.com, http://okezone.com, http://dietserat.blogspot.com

0 Response to "Jangan Takut dengan Kista Ovarium"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *