This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Definisi Atau Pengertian Emosional Anak - Psikologi

baca96.blogspot.com - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:298) disebutkan bahwa yg dimaksud dgn emosi adlh luapan perasaan yg berkembang dan surut dlm waktu singkat / keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, dan kecintaan. Sedangkan emosional dlm buku yg sama artinya menyentuh perasaan / mengharukan. Sedangkan menurut sebagian ahli / pakar psikologi perkembangan yg diwakili Lawrence (Suyadi 2009:104) emosi adlh kondisi kejiwaan manusia.
Pada umunya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, yaitu perasaan senang / tak senang. Perasaan senang / perasaan tak senang yg selalui menyertai perbuatan kita sehari-hari disebut warna afektif warna afektif ni kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah / samar-samar saja. Dalam warna afektif yg kuat, maka perasaan-perasaan menjadi lebih mendalam, lebih luas dan lebih terarah. Perasaan-perasaan ni disebut emosi. Beberapa macam emosi antara lain, gembira, bahagia, semu, terkejut, benci, senang, sedih, was-was, dan sebagainya.
Perasaan dan emosi biasanya disifatkan sebagai suatu keadaan dari diri organisme / individu pd suatu waktu. Misalnya, orang merasa sedih, senang, terharu dan sebagainya bila melihat sesuatu, mendengar sesuatu, mencium bau dan sebagainya, Abdul Rahman (2003:151). Dengan kata lain perasaan disifatkan sebagai suatu keadaan jiwa sebagai akibat adanya peristiwa yg datang dari luar yg menimbulkan kegoncangan.
Reaksi dari masing-masing orang terhadap keadaan itu tak sama benar satu dgn yg lain. Karena itu, dlm perasaan adanya beberapa sifat yg tertentu sebagaimana Abdul Rahman (2003:151) katakan, yaitu :
1) Perasaan berhubungan dgn peristiwa persepsi, merupakan reaksi kejiwaan terhadap stimulus yg mengenainya, contoh tersebut di atas memberikan gambaran bahwa keadaan (stimulus) itu dpt menimbulkan perasaan pd masing-masing individu. Tetapi apakah perasaan yg timbul pd masing-masing individu itu sama satu dgn yg lain, ternyata tak demikian. Ada yg mengalami keadaan itu sangat menyenangkan, tetapi sebaliknya, jg ada yg biasa saja, dan bahkan mungkin ada yg mengalami perasaan kurang senang dgn demikian, sekalipun stimulusnya sama, tetapi perasaan yg ditimbulkan oleh stimulus tersebut dpt berlainan.
2) Perasaan sifat subjektif, lebih subjektif bila dibandingkan dgn peristiwa-peristiwa kejiwaan yg lain. Contoh tersebut di atas dpt memberikan gambaran sekalipun stimulusnya sama, perasaan yg ditimbulkan dpt bermacam-macam sifatnya sesuai dgn keadaan masing-masing individu.
3) Perasaan dialami oleh individu sebagai perasaan senang / tak senang hanyalah sekalipun tingkatannya dpt berbeda-beda. Walaupun demikian sementara ahli yg mengemukakan bahwa perasaan senang dan tak senang hanyalah merupakan salah satu dimensi saja dari perasaan.
Seperti telah dikemukakan di atas perasaan itu timbul akibat / reaksi terhadap stimulus yg mengenai individu, ni berarti bahwa keadaan perasaan itu semata-mata hanya bergantung pd stimulus dari luar, sebab adakalanya sesuatu kedaan tak menimbulkan perasaan sama sekali. Contoh tersebut di atas mungkin tak dpt menimbulkan perasaan selain tergantung pd stimulus yg datang dari luar, jg bergantung pd :
a) Keadaan jasmani individu yg bersangkutan kalau keadaan jasmani kurang sehat misalnya, hal ni dpt mempengaruhi soal perasaan yg ada pd individu itu. Pada umumnya orang yg dlm keadaan sakit, sifatnya lebih perasaan dibandingkan dgn keadaan jasmani yg sehat. Suatu peristiwa tak menimbulkan sesuatu perasaan yg waktu sehat, tetapi dpt menimbulkan sesuatu perasaan pd waktu individu itu sakit. Hal ni menunjukan adanya hubungan yg erat antara keadaan jasmani dgn keadaan psikis individu.
b) Keadaan dasar individu. Hal ni erat hubungannya dgn struktur pribadi individu, misalnya ada orang yg mudah marah. Sebaliknya ada orang yg sukar, sehingga dgn demikian struktur pribadi individu akan turut menentukan mudah tidaknya seseorang mengalami suatu perasaan.
c) Keadaan individu pd suatu waktu, / keadaan temporer seseorang, misalnya orang yg apada suatu waktu sedang kalut pikiranya, akan mudah sekali terkena perasaan bila dibandingkan individu itu dlm keadaan normal.

other source : http://flickr.com, http://didefinisipengertian.blogspot.com, http://merdeka.com

0 Response to "Definisi Atau Pengertian Emosional Anak - Psikologi"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *