baca96.blogspot.com - Menjadi penyalur asisten rumah tangga ternyata bukan pekerjaan enteng, apalagi penyalur abal-abal seperti saya yg karena niat mulia ingin membantu teman justru akhirnya malah 'tekor bandar'. Bermula dari Heni yg pulang kampung saat libur Lebaran lalu, seorang teman di kantor pun lantas menitip pesan untk dicarikan asisten rumah tangga yg sekampung dgn asisten saya tersebut. Misi pun dilaksanakan dan dlm waktu dua hari sejak tiba di rumahnya, Heni langsung mengirimkan SMS bahwa satu tenaga kerja siap diberangkatkan ke Jakarta setelah Lebaran usai.
Di luar dugaan, seorang teman lainnya turut jg memesan. Sebenarnya saya agak enggan membantu mengingat si teman ni track record-nya kurang oke jika berurusan dgn janji. Tapi teringat kata-kata Heni yg mengatakan ada dua tetangganya yg benar-benar membutuhkan pekerjaan akhirnya saya pun meminta Heni untk membawa mereka ke Jakarta. Tepat dugaan saya, si teman yg saya ragukan tersebut ternyata benar-benar tak bisa dipegang perkataannya, dgn seenaknya membatalkan pesanan. Alasannya karena telah ada keluarga dari pihak istrinya yg bisa membantu di rumah. Rasa kesal, bete dan menyesal telah bersedia membantu terasa sesak di dada plus ongkos transport si asisten ke Jakarta yg untk sementara saya bayarkan terlebih dahulu tak bersedia diganti. Masalah besar lainnya yg menanti adlh saya harus mencarikan pekerjaan si asisten karena saat itu dia telah hadir di rumah Pete!
Di tengah kepanikan, saya pun sibuk woro-woro di kantor, "Bagi Mba, Mas, Om, Tante, yg sedang mencari assiten rumah tangga bisa contact ke saya ya. Cukup mengganti biaya transport saja dari kampung ke Jakarta." Usaha saya gagal, teman-teman kantor hanya tertawa ngakak dan berkomentar usil membuat saya pun akhirnya merubah cara dgn menggunakan WhatsApp untk beriklan. Sintya, sahabat saya, langsung bersedia membantu. Hingga jam sebelas malam kami sibuk menawarkan sana dan sini, termasuk adik saya, Wiwin, yg beranji untk membuat pengumuman di kantor.
Akhirnya setelah tiga hari, berita baik pun datang. Seorang teman Sintya, kakaknya bersedia untk menerima asisten tersebut, dgn catatan si asisten bisa mengasuh dua putranya yg masih kecil. Setelah melalui proses tanya jawab dan kepastian bahwa si asisten yg bernama Miss A, tak segera minta pulang, akhirnya hari Minggu sore saya pun menyerahkannya dgn hati lapang. Apalagi setelah melihat betapa baiknya pasangan suami istri muda yg akan memperkerjakan si asisten. Sambil nyengir lebar, saya pun mengirimkan pesan ke Sintya, "Sin, mission accomplished! Thanks bantuannya ya. By the way, tolong ntar kasih tahu ya ongkos transportnya tadi lupa diminta sekalian, hehehe."
Tiga hari berlalu dgn nyaman hingga tiba-tiba ketika saya sedang bekerja di kantor, Heni mengirimkan SMS. "Bu, bagaimana ni Bu. Miss A nangis-nangis minta pulang. Heni jg ditelpon sama Bapaknya di kampung, dia marah-marah ke Heni minta dikembalikan saja anaknya ke kampung"! Hah?! Kepala saya langsung terasa 'nyut-nyutan'. "Alasannya apa minta pulang? Bagaimana minta pulang, kan baru tiga hari? Siapa yg bakalan membayar ongkos transport pulang? Yang kemarin saja belum ditransfer biayanya. Suruh dia bertahan disana sampai gajian tiba". Serentetan pertanyaan dan options saya ajukan ke Heni dgn emosi membuncah, urusan asisten ni memang bisa membuat darah tinggi kumat.
"Nggak mau Bu, udah gak betah katanya. Dia mau minta pulang hari ni juga." SMS Heni membuat saya garuk-garuk kepala. Hari ni juga? Ah busyet, siapa yg mau menjemput di tempat yg nun jauh disana? Akhirnya saya pun mengirimkan pesan SOS ke adik saya, Wiwin, berharap bersedia mengirimkan Om Dul, driver-nya, untk menjemput. "Nggak bisa euy, si Abang lagi MOS , jadi Om Dul harus stand by di sekolah takut kalau ada apa-apa. Aku jg lagi tugas dinas di Bandung, baru pulang Jumat. Besok Sabtu saja dijemputnya ya." Entah apakah Miss A setuju / tak maka kami pun berencana untk menjemputnya di Sabtu pagi, itu artinya masih dua hari lagi. Tak terduga pd Kamis pagi, Miss A telah diantarkan ke rumah, mungkin si Ibu, boss Mis A, kesal jg melihat asisten yg seenaknya seperti ini. Sabtu pagi, Om Dul bersama Heni lantas mengantarkannya ke terminal Lebak Bulus. Saat masalah ni usai, saya pun mengelus dada dan menarik nafas panjang, tak akan pernah lagi saya bersedia menjadi penyalur asisten rumah tangga. Never ever!
Wokeh saya akhiri 'curcol' disiang bolong ini, terus terang sampai kini saya masih sering kesal jika mengingatnya kembali. Menuju ke resep Angel Food Cake yg saya posting kali ini. Ketika saya menghadirkan cake Lapis Surabaya yg resepnya bisa anda lihat pd link disini, banyak pembaca yg kontan protes berat ke saya setelah membaca betapa banyaknya kuning telur yg saya pergunakan. Memang selama ni saya selalu menghindar menggunakan telur / kuning telur yg jumlahnya sangat banyak, karena konsep resep Just Try & Taste adlh resep yang simple, mudah dgn biaya terjangkau. Tapi saat itu saya memang memiliki banyak sisa kuning telur di freezer, dan ide paling mudah untk memanfaatkannya adlh dgn mempermaknya menjadi cake.
Nah untk resep kali ini, bukan kuning telur yg melimpah di kulkas saya, melainkan putih telurnya. Dalam rangka membuat aneka kue kering pd Lebaran kemarin maka saya memiliki banyak sisa putih telur yg saya kumpulkan di wadah Tupperware dan simpan di chiller hingga seminggu lamanya. Takut si putih telur menjadi rusak maka saya pun membuat Angel Food Cake yg spongy dan lembut ini. Cake ni mirip dgn chiffon, hanya saja teksturnya lebih fluffy dan spongy. Untuk rasanya, terus terang saya lebih menyukai rasa chiffon yg gurih.
Nah Angel Food Cake atau Angel Cake, merupakan jenis cake dgn permukaan luar yg berwarna coklat keemasan tetapi memiliki bagian dlm yg putih seperti salju. Cake ni dibuat dari putih telur, gula, vanilla dan almond extract, serta sedikit tepung terigu. Jika anda termasuk yg sangat perduli dgn lemak yg diasup serta mencari resep cake rendah lemak dan bebas kuning telur maka Angel Food Cake merupakan pilihan terbaik karena tak mengandung kuning telur, minyak / mentega sama sekali. Cake ni bisa disantap begitu saja, / dgn taburan gula bubuk pd permukaannya, / dgn olesan krim dan buah segar. Selain itu Angel Food Cake jg lezat jika disantap dgn selai buah seperti strawberry dan raspberry / selai coklat, es krim / frozen yogurt.
Kemampuan Angel Food Cake mengembang dgn baik ketika dipanggang bukan dari baking powder / bahan pengembang lainnya, melainkan semata-mata hanya dari putih telur yg dikocok hingga kaku. Untuk menghasilkan kocokan putih telur yg maksimal maka pastikan tak ada sama sekali tetesan kuning telur di dalamnya, wadah serta alat pengocok yg digunakan jg harus bebas lemak, bebas minyak dan dlm kondisi kering. Selain itu gunakan putih telur dlm suhu ruang artinya bukan putih telur yg masih dingin dan baru saja dikeluarkan dari chiller. Putih telur dlm kondisi di suhu ruang memiliki konsistensi lebih encer sehingga lebih maksimal ketika dikocok.
Resep cake ni dimulai dgn mengocok putih telur hingga berbusa, baru kemudian cream of tartar ditambahkan untk membuat kocokan lebih stabil dan tak mudah kempes. Ketika soft peak telah tercapai baru kemudian gula pasir ditambahkan sedikit demi sedikit, satu sendok makan dlm tiap penambahan (memasukkan gula pasir sedikit demi sedikit bertujuan untk memastikan gula benar-benar larut di dlm kocokan). Putih telur terus dikocok hingga tercapai stiff peaks (puncak yg kaku) dan putih telur tampak mengkilap (glossy). Cake ni memerlukan gula pasir lebih banyak dibandingkan dgn jenis sponge cake umumnya, tujuannya adlh untk men-support dan menstabilkan putih telur yg jumlahnya sangat banyak.
Setelah stiff peaks tercapai baru kemudian tepung terigu yg telah dicampur dgn gula pasir (tujuannya untk membuat tepung remah, tak bergumpal dan mudah tercampur ketika diaduk bersama kocokan putih telur) ditambahkan ke kocokan putih telur dan diaduk dgn teknik aduk balik. Tepung terigu yg digunakan sebaiknya jenis yg protein rendah, kandungan glutennya yg rendah akan membuat cake menjadi lebih lembut teksturnya. Tepung perlu ditambahkan secara bertahap untk memastikan adonan tak kempes kala diaduk. Adukan yg ringan dan cepat dgn menggunakan spatula adlh cara yg disarankan.
Adonan kemudian di tuangkan ke loyang chiffon bongkar pasang dgn lubang di tengah untk memudahkan kita mengeluarkan cake dari loyang. Loyang tak perlu diolesi dgn margarine / dialasi dgn kertas baking, untk memastikan adonan mampu melekat kuat pd sisi-sisi loyang dan membantu cake untk mengembang maksimal. Lubang pd tengah loyang bertujuan untk membantu udara panas di dlm oven mampu bersirkulasi dgn baik dan mencapai bagian tengah cake. Ketika telah matang maka loyang berisi cake harus segera dibalikkan agar tak kempes dan turun kala telah dingin. Cake ni sedap disantap saat itu jg / bisa disimpan hingga beberap hari lamanya.
Karena banyak putih telur yg digunakan maka Angel Food Cake memiliki tekstur yg super soft dan spongy. Dan untk mencegah bau amis telur maka gunakan vanilla extract untuk menumpas segala bau yg mengganggu. Berikut resep dan prosesnya.
Angel Food Cake
Resep diadaptsikan dari web Joy of Baking - Angel Food Cake
Untuk 1 loyang cake diameter 25 cm
Tertarik dgn resep cake chiffon lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Pandan Chiffon Cake dan Tips Sukses Membuatnya
Cake Chiffon Jeruk
Cake Chiffon Ketan Hitam
Bahan:
- 125 gram tepung terigu protein rendah
- 300 gram gula pasir
- 360 ml putih telur di suhu ruang (kira-kira dari 12 butir putih telur)
- 1 sendok teh cream of tartar *)
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok makan air jeruk nipis /jeruk lemon
- 2 sendok teh vanilla extract, atau 1/2 sendok teh vanilli essence / 1/4 sendok teh vanili bubuk **)
- 1/2 sendok teh almond essence (optional)
*) Cream of tartar berbentuk tepung putih, memiliki sifat asam dan berfungsi untk menstabilkan kocokan putih telur dan mampu membuat kocokan tetap bertahan dgn baik. Cream of tartar terbuat dari kerak yg terbentuk dlm proses pembuatan minuman anggur / wine. Walau sudah tak mengandung alkohol tapi beberapa masih meragukan kehalalannya, jadi penggunaannya saya kembalikan ke kepercayaan anda masing-masing. Jika anda merasa tak ingin memasukkannya ke dlm kocokan putih telur maka skip saja bahan ni / anda bisa menggantikannya dgn 1/2 sendok makan air jeruk nipis.
**) Vanilla extract merupakan ekstrak vanili asli berbentuk seperti madu dgn aroma harum vanili yg kuat. Vanilla extract berbeda dgn vanilla essence dan vanili bubuk. Jika anda menggunakan vanilla essence dan bubuk maka gunakan dlm jumlah kecil karena akan pahit jika dipakai terlalu banyak.
Cara membuat:
Siapkan oven, set di suhu 170'C api atas dan bawah. Jika oven anda pendek maka letakkan rak pemanggang di bagian paling bawah, tapi jika oven anda cukup tinggi letakkan di tengah. Pastikan permukaan loyang cake yg tinggi tak bersentuhan dgn langit-langit oven.
Siapkan loyang bongkar pasang khusus untk chiffon, diameter 25 cm, berbentuk bulat dgn lubang di tengah yg bisa dilepas. Ada yg memiliki kaki untk tempat berdiri kala cake di balikkan ketika telah matang, ada yg tak (seperti yg saya gunakan). Biarkan loyang dlm kondisi bersih, bebas lemak, jangan mengolesinya dgn apapun / mengalasinya dgn kertas baking. Sisihkan.

Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu dan 1/2 bagian gula pasir, aduk rata. Sisihkan.
Pisahkan putih telur dari kuningnya ketika telur masih dlm kondisi dingin (baru saja keluar dari chiller kulkas). Kondisi dingin membuat telur mengental dan keras sehingga mencegah kuning mudah pecah saat dipisahkan. Pastikan wadah putih telur bersih, bebas lemak dan jaga jangan sampai ada kuning telur pecah yg menetes di putih telur. Sedikit lemak apapun bentuknya akan membuat putih telur anda tak akan kaku kala dikocok. Tutup wadah dgn plastik wrap / penutup lainnya dan diamkan selama 30 menit agar putih telur kembali ke suhu ruang. Suhu ruang membuat putih telur lebih encer dan maksimal ketika dikocok.
Siapkan mangkuk mikser, masukkan putih telur. Kocok telur dgn speed sedang hingga berbusa, taburkan cream of tartar, garam dan air jeruk ke dalamnya. Kemudian kocok dgn speed tinggi hingga terbentuk soft peaks (ketika alat pengocok diangkat maka ujung kocokan putih telur tampak membentuk puncak yg lemas, terkulai ke satu sisi).

Taburkan gula pasir secara bertahap, masukkan satu sendok makan gula pasir dlm tiap penambahan dan pastikan gula terkocok dgn baik sebelum ditambahkan porsi berikutnya. Kocok hingga terbentuk stiff peaks (puncak yg kaku). Ketika alat pengocok diangkat maka kocokan tampak membentuk puncak yg kaku, tak terkulai sama sekali. Pada kondisi ni kocokan putih telur tampak terlihat glossy (mengkilap), opaque (pekat/tidak transparan) dan sangat kaku. Untuk mengetesnya, maka matikan beberapa kali mikser dan angkat pengocok jika ujung kocokan putih telur masih terkulai maka lanjutkan kembali.
Dengan menggunakan spatula bersihkan putih telur yg menempel di dinding mangkuk mikser dan campurkan ke kocokan putih telur di mangkuk, tambahkan vanilla extract dan almond extract (jika pakai), kocok kembali sebentar hingga rata. Matikan mikser.
Note: jika stiff peaks sudah tercapai segera hentikan mengocok. Melanjutkannya terus akan membuat putih telur pecah, terpisah antara air dgn material penyusunnya dan tak bisa dipergunakan kembali.

Masukkan campuran tepung terigu dan gula (dengan cara mengayaknya langsung menggunakan ayakan dgn lubang yg agak besar) dlm beberapa tahapan, sekitar 1/4 bagian tepung dlm tiap penambahan. Aduk dgn gerakan ringan tapi cepat dgn teknik aduk balik menggunakan spatula hingga tercampur baik. Jaga jangan sampai over mixing agar kocokan putih telur tak kempes.

Tuangkan adonan ke loyang yg telah disiapkan, ratakan permukaannya. Dengan sehelai pisau tipis, jalankan pisau ke dlm adonan untk menghilangkan gelembung udara.

Panggang cake selama 40 - 45 menit / jika permukaan cake tampak mulai coklat keemasan maka anda bisa mengecek kematangangannya dgn menusuk bagian terdalam cake dgn menggunakan lidi / tusuk sate yg panjang. Jika tak ada adonan yg menempel, dan lidi keluar dgn mulus maka cake telah matang. Permukaan cake akan merekah dan ketika disentuh akan terasa elastis.
Keluarkan cake dari oven dan segera balikkan cake sehingga sisi permukaan cake menghadap ke bawah. Jika anda tak memiliki loyang chiffon berkaki maka topanglah loyang dgn meletakkan botol / wadah tinggi lainnya di bagian tengah loyang chiffon sehingga aerasi tetap baik dan uap panas segera menghilang (jangan menelungkupkan loyang berisi cake langsung di permukaan meja). Cake perlu didinginkan hingga benar-benar dingin, memerlukan waktu sekitar 2 - 3 jam di dapur saya, tapi hal ni perlu dilakukan agar cake tetap terjaga volumenya.
Ketika cake benar-benar telah dingin, balikkan loyang dan lepaskan dgn cara menjalankan sebuah pisau tipis pd bagian tepian loyang dan tarik cake hingga bagian tengah loyang lepas. Kemudian lanjutkan dgn menjalankan pisau di bagian dasar dan tengah cake, kemudian cake anda balikkan di wadah datar dan dilepaskan dari bagian tengah loyang. Permukaan cake yg retak berada disisi atas.
Cake siap disantap begitu saja, dgn taburan gula bubuk diatasnya / dgn ice cream. Super yummy!
Source:
Web Joy of Baking - Angel Food Cake
other source : http://fb.com, http://justtryandtaste.com, http://merdeka.com
0 Response to "Resep Angel Food Cake - Si Cake Putih Salju yang Cantik"
Posting Komentar