baca96.blogspot.com - Alloh SWT telah menciptakan Adam AS. lalu menciptakan Hawa, istrinya dari tulang rusuknya.
Lalu keduanya diturunkan ke bumi di tempat berbeda, Adam di India sedangkan Hawa
di Jeddah. Setelah sekian lama berpisah, mereka bertemu di Jabal Rohmah, Arofah.
Lalu mereka hidup bersama kembali dan beranak pinak.
Dari keduanya terlahir milyaran anak manusia yg memenuhi seluruh bumi.
Dan pria dan wanita keturunan Adam semua diciptakan dari sperma dan sel telur para pria
dan wanita. Itulah kenapa Alloh SWT mengatakan bahwa Dia menciptakan pasangan
dari jenis kalian sendiri. Allah SWT :
"Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya Dia menciptakan untk kalian isteri dari species kalian
agar kalian merasakan sakinah dengannya; Dia jg menjadikan di antara kalian rasa cinta
dan kasih sayang. Sesungguhnya dlm hal itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yg berpikir. (QS. Ar-Rûm: 21).
Makna Sakinah, Mawadah, wa Rohmah
Ibn Katsir berkata, Di antara tanda kebesaran-Nya yg menunjukkan keagungan
dan kesempurnaan kekuasaan-Nya, Dia menciptakan wanita yg menjadi pasangan
kamu berasal dari jenis kamu sendiri sehingga kamu cenderung dan tenteram kepadanya.
Andaikata Dia menjadikan semua Bani Adam (manusia) itu laki-laki dan menjadikan
wanita dari jenis lain selain mereka, seperti bila berasal dari bangsa jin / hewan,
maka tentu tak akan terjadi kesatuan hati di antara mereka dan pasangan (istri)
mereka. Bahkan sebaliknya membuat lari, bila pasangan tersebut berasal dari lain jenis.
Kemudian, di antara kesempurnaan rahmat-Nya kepada Bani Adam,
Dia menjadikan pasangan mereka dari jenis mereka sendiri dan menjadikan di antara
sesama mereka rasa kasih (mawaddah), yakni cinta dan rasa sayang (rohmah), rasa kasihan.
Sebab, bisa jadi seorang laki-laki mengikat wanita karena rasa cinta / kasih terhadapnya
hingga mendapatkan keturunan darinya / ia (si wanita) butuh kepadanya dlm hal nafkah
atau agar terjadi kedekatan hati di antara keduanya, dan lain sebagainya.
Sakinah adlh ketentraman di dlm rumah rumah. Sehingga tiap laki-laki
yang menikah maka target yg dia ingin capai adlh mendapatkan ketenangan
di dlm rumah bersama istrinya.
Ibnu Abbas RA. memaknai mawaddah, yakni mahabbah seorang wanita kepada suaminya.
Dan rohmah, yakni kasih sayang seorang lelaki kepada wanita / kepada istrinya.
Juga dikatakan bahwa mawaddah itu kasih sayang yg kecil kepada yg besar,
sedangkan rohmah adlh kasih sayang yg besar atas yg kecil.
Al Mawardi mengungkap beberapa pendapat. Pertama, al mawaddah sebagai mahabbah
yakni cinta kasih, sedangkan rohmah adlh tsaqofah, yakni belas kasih.
Kedua, al mawaddah maknanya mencintai yg tua, sedangkan ar rohmah artinya
menyayangi yg muda.
Ketiga, al mawaddah artinya al jima’, yakni hubungan suami istri, sedangkan ar rohmah
artinya al walad, yakni anak.
Keempat, al mawaddah war rohmah adlh kasih sayang di antara pasangan suami istri.
Dalam hal ni patut diingat sabda Rosululloh SAW. :
Kawinilah para wanita yg peranak/subur dan yg hangat karena aku akan membanggakan banyaknya kalian terhadap umat-umat yg lain (HR. Al Baihaqi).
Wanita sebagai Sumber Sakinah
Dikisahkan pd suatu hari seorang sahabat mendatangi Rosululloh dan berkata:
Ya Rosululloh, aku memiliki seorang isteri yg selalu menyambutku ketika aku datang
dan mengantarku saat aku keluar rumah. Jika ia melihatku termenung ia selalu menyapaku
dan mengatakan: Ada apa denganmu? Apa yg kau risaukan? Jika rizkimu yg kau risaukan, ketahuilah bahwa rezekimu ada di tangan Alloh. Tapi jika yg kau risaukan adlh urusan akhirat, semoga Alloh menambah rasa risaumu.
Setelah mendengar cerita sahabatnya Rosululloh SAW bersabda:
Sampaikan kabar gembira kepadanya tentang surga yg sedang menunggunya!
Dan katakan padanya, bahwa ia termasuk salah satu pekerja Alloh.
Alloh swt menuliskan baginya tiap hari pahala tujuh puluh syuhada’.
(Makarim Al-Akhlaq: 200).
Sakinah merupakan pondasi kehidupan manusia yg diliputi suasana perasaan yg sejuk
dan damai. Isteri ibarat tempat suami bernaung, beristirahat dan mencari hiburan.
Setelah terasa letih dan penat dari perjuangannya seharian demi kepentingan keluarga dan umat,
suami berlabuh kepada isterinya. Sang istri menerimanya dgn penuh rasa suka,
wajah ceria dan senyum. Ketika itulah, sang suami mendapatkan darinya telinga
yang mendengar dgn baik, hati yg welas asih dan tutur kata yg lembut.
Rosululloh SAW. bersabda, Dunia itu adlh kesenangan dan sebaik-baik kesenangannya
adalah wanita sholihah.
Dengan demikian, profil wanita sholihah ditegaskan melalui tujuan ia diciptakan,
yaitu menjadi ketentraman bagi laki-laki dgn semua makna yg tercakup dlm kata
Ketentraman (sakinah) itu. Ketentraman dpt terwujud jika wanita memiliki beberapa kriteria berdasarkan sabda Rosululloh SAW.: Jika dilihat suami selalu menyenangkan,
jika diperintah suaminya dia taat, jika suaminya sedang pergi, ia mampu menjaga harta
dan kehormatannya, tak akan pernah memasukkan ke dlm rumahnya lelaki yg bukan mahromnya.
Isteri sholihah harus berusaha menjaga penampilannya agar selalu kelihatan segar dan menarik dihadapan suaminya, termasuk roman mukanya, tutur katanya, menunjukkan sikap penuh kehangatan, perhatian dan siap mentaati dan melayani suami dlm kebaikan.
Isteri sholihah memenuhi tugas utamanya sebagai pemelihara rumah (robbatul bait) dan ibu bagi anak-anak suaminya. Setiap hari dia harus memelihara kebersihan, kerapihan dan kenyamanan rumahnya, agar suami dan anak-anaknya betah di rumah. Dia pun menjadi pendidik pertama
dan utama dari anak-anaknya.
Isteri sholihah harus selalu menjaga kehormatan dirinya di depan lelaki asing, yg bukan mahromnya. Dia selalu menutup auratnya, menundukkan pandangannya, tak berkholwat, dan hanya berinteraksi selama ada keperluan yg dibolehkan.
Tugas Pria Menjaga Sumber Sakinah
Para suami diingatkan oleh cucu Rosululloh SAW., yakni Imam Ali Zainal Abidin RA. yg berkata:
Adapun hak isteri, ketahuilah sesungguhnya Alloh Azza wa Jalla telah menjadikan untukmu dia
sebagai sumber sakinah dan kasih sayang. Maka, hendaknya kau sadari hal itu sebagai nikmat
dari Alloh yg harus kau muliakan dan bersikap lembut padanya, walaupun hakmu atas lebih wajib baginya. Karena ia adlh keluargamu. Engkau wajib menyayanginya, memberi makan,
memberi pakaian, dan memaafkan kesalahannya.
Dalam menjaga sumber sakinah, suami perlu sabar akan kekurangan istrinya. Rosululloh SAW. bersabda: Barangsiapa yg bersabar atas perlakuan buruk isterinya, Alloh akan memberinya pahala seperti yg Dia berikan kepada Nabi Ayyub AS yg tabah dan sabar menghadapi ujian-ujian Alloh yg berat. (Makarim Al-Akhlaq:213)
Umar bin Khotthob RA. mengingatkan kepada para suami agar memberikan apresiasi kepada isterinya. Umar RA. berkata:
Isteriku, benteng bagiku dari api neraka.Isteriku, orang yg paling setia mendampingiku di saat senang dan susah. Isteriku yg membantu, menjaga, memelihara rumah dan hartaku. Isteriku adlh ibu dari anak-anakku. Saya tahu betul, betapa berat tugas ibu, mengandung, melahirkan, menyusukan, dan menjaga anak-anak. Selain itu, isteriku tanpa mengenal lelah, tiap hari mencuci pakaianku,
dan memasakkan makanan untukku, dan anak-anakku. Karena itu, aku selalu memaafkannya.
Mungkin banyak hak-haknya yg belum sempat aku penuhi.
Alloh SWT mengajarkan kepada kita untk senantiasa berdoa:
....Wahai Robb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yg bertakwa.
( QS. Al-Furqon [25]: 74 ).
Mudah-mudahan dgn kesungguhan dlm menjaga istri sebagai sumber sakinah,
maka para suami akan mendapatkan sakinah, mawaddah, war rohmah itu terus-menerus
sebagai nikmat dari Alloh SWT. Amin!.
source : http://log.viva.co.id, http://wikipedia.org
0 Response to "Tugas Pria Menjaga Sumber Sakinah (copass p azis)"
Posting Komentar